OPINI

OPINI: Mudik Lebih dari Sekadar Perjalanan Pulang Kampung

Ketua Lembaga Budaya Muna yang Juga Rektor Universitas Sulawesi Tenggara, Prof Andi Bahrun menilai tradisi mudik lebih dari sekadar pulang kampung.

Istimewa
REKTOR UNSULTRA : Ketua Lembaga Budaya (LB) Muna yang Juga Rektor Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Prof Dr Ir Andi Bahrun. 

Berbagi ilmu di lingkungan sekitar bisa menjadi bagian dari penguatan gotong royong dan kontrubsi nyata dalam mengambil bagian proses pembangunan dalam arti luas.

Tentu kaum intelektual akademisi dan mahasiswa berbagi sesuai kompetensinya masing-masing serta bisa juga menjadi momentum untuk menggali dan lebih mengetahui potensi dan permasalahan daerah termasuk terkait kekayaan budaya lokal yang ada.

Ia juga menekankan jika tradisi berbagi ini didukung oleh pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Muna dan Muna Barat, serta kabupaten lain di Sulawesi Tenggara, maka hal ini akan memberikan kontribusi positif bagi semangat persatuan dan kesatuan dan bagi kemajuan dan daya saing daerah.

Andi Bahrun juga berharap agar kegiatan berbagi ilmu dan pengalaman ini tidak hanya terbatas pada kalangan akademisi, tetapi juga melibatkan berbagai elemen masyarakat serta hal para kaum kelapangan rezki bisa berbagi dengan harta.

Ia menekankan betapa pentingnya kebersamaan dan kerjasama berbagai elemen bangsa, lintas sektor dalam memajukan daerah dan memperkuat ikatan sosial antar warga.

“Dengan semangat kebersamaan, kita dapat membangun lingkungan yang lebih baik. Mudik bukan hanya soal pulang ke kampung halaman, tetapi juga kesempatan untuk memperbaharui semangat kebersamaan dan berbagi dalam membangun masyarakat yang lebih sejahtera,” ujarnya.

Baca juga: Rektor Universitas Sulawesi Tenggara Harap 280 Mahasiswa Raih Sarjana Mampu Bersaing di Era Digital

Selain itu, Andi Bahrun juga mengapresiasi peran serta masyarakat dalam menjaga tradisi mudik yang selama ini menjadi bagian penting dalam menjaga keharmonisan sosial.

Ia berharap agar seluruh masyarakat tetap menjaga etika dan sikap saling menghormati selama masa mudik, agar suasana Idulfitri dapat berjalan dengan lancar dan penuh berkah.

“Semoga momen mudik ini bisa mempererat hubungan sosial, baik dalam keluarga maupun di masyarakat secara umum. Kita semua memiliki peran dalam mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan, dan mudik adalah salah satu wujud nyata dari kepedulian kita terhadap sesama,” tutupnya.

Dengan semangat silaturahmi dan gotong royong serta saling berbagai, diharapkan mudik Idul Fitri kali ini dapat membawa dampak positif tidak hanya bagi pemudik, tetapi juga bagi pembangunan bidang pendidikan, sosial, budaya dan ekonomi termasuk kesehatan di Sulawesi Tenggara.

Andi Bahrun berharap dan berdoa kiranya semangat berbagi dan berpikir bersama untuk merekatkan semangat persaudaraan, persatuan dan saling membesarkan demi kebaikan daerah, keluarga besar dan untuk kemaslahatan bersama khususnya bagi masyarakat Muna.

Dengan terus menggelorakan dan mengaktualisasikan feeli (prinsip hidup) orang Muna berupa Dopandehao Wuto (mengenal diri), Dopomoo-Moologho (saling menyayangi), Dopo Pia-Piara (saling menjaga/memelihara), Dopo Angka-Angkatau (saling menghargai), dan Dopo Adha-Adhati (saling meng ‘adati).

Serta falsafah orang Muna “Hansuru hansuru badha sumano kono hansuru liwu, Hansuru hansuru ana liwu sumano kono hansuru adhati, Hansuru hansuru ana adhati, sumano tangka agama”.

Akhirnya Ketua Lembaga Budaya Muna yang juga sebagai Rektor Unsultra Prof Andi Bahrun mengucapkan Selamat Mudik dan Hari Raya Idulfitri 1446 H Tahun 2025, Mohon Maaf Lahir dan Bathin. (*)

(TribunnewsSultra.com/Content Writer)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved