Derap Nusantara
Memanfaatkan Alam Sebagai Penyedia Obat Terlengkap
UNESCO mencatat nilai budaya jamu sebagai salah satu sarana ekspresi budaya dan membangun koneksi antara manusia dengan semesta.
Penulis: Content Writer | Editor: Sitti Nurmalasari
Jika tak ingin repot atau memang tidak memiliki waktu untuk meracik jamu sendiri, hingga kini pun penjaja jamu tradisional masih banyak kita jumpai berkeliling kampung atau di kompleks-kompleks perumahan.
Bahkan di kota-kota besar apalagi di kota wisata, produk jamu telah naik kelas karena tersedia di kafe, kedai, dan toko swalayan yang dipajang bersama minuman ringan kemasan.
Sinyal Tubuh
Sebelum penyakit datang menjangkiti, sejatinya tubuh telah memberi sinyal terlebih dulu mengisyaratkan bahwa dia tidak baik-baik saja.
Maka dibutuhkan kepekaan pemilik raga untuk mengenali dan memahami tatkala anggota badan “berbicara” dengan memberi sinyal.
Baca juga: Menkeu Ingatkan Masyarakat Saring Informasi Demi Hindari Bahaya Pinjol
Berangkatlah dari sinyal yang paling mendasar. Semisal saat perut kosong dan membutuhkan asupan makanan, tubuh akan memberi sinyal lapar.
Ketika seseorang berkegiatan hingga banyak mengeluarkan keringat, ia akan merasa kehausan karena tubuh butuh terhidrasi.
Setelah seharian bekerja dan tiba waktu malam, akan datang rasa kantuk sebagai pertanda badan perlu diistirahatkan dengan tidur.
Dan masih banyak sinyal lain yang perlu dimengerti dan dipenuhi keinginannya agar tubuh tidak meronta.
Jika sinyal-sinyal sederhana itu diabaikan, karena alasan kesibukan masyarakat urban sering terlambat makan, bekerja dalam ruangan berpendingin sehingga jarang minum, dan memaksakan diri bekerja hingga larut malam karena harus mengejar tenggat waktu, maka tinggal menunggu waktu timbulnya aneka penyakit.
Tubuh juga mengaduh ketika ada anggotanya tersakiti.
Contoh, ketika seseorang terlalu lama duduk bersila sehingga kaki terlipat dan tertindih, dia akan merasa kesemutan, itu merupakan tanda ada aliran darah yang tersumbat.
Baca juga: Memberdayakan Botol Plastik Jadi Perahu Pengangkut Sampah
Di kala kaki atau tangan terbentur benda keras, akan meninggalkan bekas memar.
Aktivitas olahraga tanpa pemanasan atau melakukan gerakan salah dapat menimbulkan cedera, dan begitu seterusnya.
Tubuh akan selalu memberi “peringatan” ketika ada yang tidak beres, jadi jangan diabaikan.