Wawancara Khusus Tribunnews Sultra

Perjalanan Lukman Abunawas dan Jejak Pengabdian di Sulawesi Tenggara, Awal Karier ASN Usia 18 Tahun

Nama Lukman Abunawas tentu tidak asing lagi bagi masyarakat Sulawesi Tenggara sebab dirinya dikenal sebagai Wakil Gubernur Sultra pada 2018-2023.

|
Dokumentasi TribunnewsSultra
Nama Lukman Abunawas tentu tidak asing lagi bagi masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara sebab dirinya dikenal sebagai Wakil Gubernur Sultra pada 2018 hingga 2023. Selain pernah menjabat sebagai orang nomor dua di Sultra, Lukman Aabunawas juga merupakan Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sultra sejak 2020 hingga saat ini. 

Itulah memberikan motivasi untuk saya.

Pada November 1986, saya pindah ke Kabupaten Kendari sebagai sekretaris camat (sekcam).

Saya juga dikasih kepercayaan merangkap lurah.

Kemudian kurang lebih setahun saya dipromosi menjadi camat dengan mengikuti pendidikan selama empat bulan.

Apakah proses itu yang menjadikan seorang Lukman Abunawas mantap maju sebagai seorang politisi?

Baca juga: Maju Gubernur Sulawesi Tenggara, Lukman Abunawas Kukuhkan Tim Pemenangan Jelang Pilgub Sultra 2024

Sejak tahun 1988 sampai awal 1990 saya ditugaskan sebagai camat, kemudian saya diberikan amanah sebagai Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan di Kabupaten Kendari yang meliputi daerah Konawe Selatan (Konsel), Konawe Utara (Konut), dan Konawe Kepulauan (Konkep).

Di situlah awal saya mendapatkan motivasi, karena ini tantangan, wilayah kita luas dengan potensi sumber daya kita yang luar biasa.

Kemudian kita punya APBD yang terbatas.

Pelayanan masyarakat kasihan ya betul-betul (terbatas) karena transportasi.

Jadi Kabag Pemerintahan saya kurang lebih dua tahun, lalu Tata Usaha Pembantu Bupati di Wawotobi satu tahun, kemudian saya ditunjuk sebagai asisten selama empat bulan, baru kemudian saya ditunjuk sebagai Kepala Dinas (Kadis) Tata Ruang pada tahun 1997 satu tahun lebih.

Kemudian tahun 1999 sampai 2003 saya diberikan amanah sebagai Kadis Pendidikan Nasional (Diknas) pada saat itu. Cukup lama.

Jadi masih gabung Konsel, Konut, dan Konkep alhamdulillah dengan banyaknya guru-guru tenaga honorer saya bisa membantu mereka.

Baca juga: ASR, Tina Nur Alam dan Lukman Abunawas Berebut Pintu PKB di Pilgub Sulawesi Tenggara 2024

Artinya persis pada tahun itu (2003) periode Bupati Kendari berakhir.

Nah saya merasa tertarik, saya sebagai putra daerah dan orang tua saya pamong bagaimana supaya programnya berkelanjutan nah saya barani tampillah pada waktu itu dengan penuh semangat dan percaya diri.

Saya didorong oleh para orang tua saya, para sesepuh tokoh agama.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved