Wawancara Khusus Tribunnews Sultra
Perjalanan Lukman Abunawas dan Jejak Pengabdian di Sulawesi Tenggara, Awal Karier ASN Usia 18 Tahun
Nama Lukman Abunawas tentu tidak asing lagi bagi masyarakat Sulawesi Tenggara sebab dirinya dikenal sebagai Wakil Gubernur Sultra pada 2018-2023.
Penulis: Apriliana Suriyanti | Editor: Sitti Nurmalasari
Pada saat itu prosesnya melalui DPRD belum pemilihan langsung.
Begitu saya terpilih dari 2003, aksi dari masyarakat Konsel yang sekarang untuk bagaimana ada pemisahan atau pemekaran kabupaten.
Alhasil disepakati mekar Konsel bulan April 2003.
Berjalan tahun 2004, saya ada ide dan masukan dari tokoh masyarakat serta perguruan tinggi untuk mengubah nama Kabupaten Kendari menjadi Kabupaten Konawe.
Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Lukman Abunawas Sosok Bakal Calon Gubernur Sulawesi Tenggara 2024
Jadi itulah aspirasi masyarakat dan alhamdulillah pada tahun 2007, mekarlah Konut.
Karya saya ril membantu proses percepatan itu.
Apa yang mendorong bapak kembali mengikuti konstestasi Pemilihan Gubernur 2024?
Saya tentu sebagai pimpinan PDIP Sultra, saya diberikan amanah sejak tahun 2019 akhir, bahwa pilihan saya sebagai pimpinan parpol yang sudah diberikan tanggung jawab mulai 2019 in syaa Allah saya diberi tanggung jawab untuk menambah kursi Pileg pada waktu itu.
Jadi alhamdulillah dari 45 kursi kabupaten/kota saya menambah jadi 69 kursi, itu luar biasa buat saya.
Yang kedua, untuk Pilkada Serentak 2020. Delapan Kabupaten serentak, saya dikasih tanggung jawab empat minimal.
Alhamdulillah saya meraih sukses lima bupati. Saya mengalahkan dua petahana Kolaka Timur dan Wakatobi.
Baca juga: Pastikan Calon Gubernur Sulawesi Tenggara 2024, Lukman Abunawas Incar Cawagub Sultra dari Muna-Buton
Saya masih ingat perintah Ketua Umum Ibu Megawati, Wakatobi itu harus kita rebut. Awalnya kan Pak Hugua bupatinya ya, begitu selesai, digantikan oleh Pak Arhawi sebagai pimpinan Partai Golkar.
Sehingga saya waktu itu diberikan tanggung jawab, kita kembalikan lagi dan alhamdulillah berhasil. Sehingga terpilih lagi waktu tahun 2024, saya dikasih target kursi supaya bertambah.
Alhamdulillah kemarin kita pelaksanaan melalui legislatif, DPR RI kita dapat satu kursi, kemudian DPRD Provinsi ada penambahan dari lima menjadi enam kursi.
Kemudian kabupaten/kota dari 69 menjadi 81. Jadi di Sultra, PDIP menjadi yang tertinggi. Kalau secara nasional kita menduduki peringkat keempat, setelah Bali, Sulut, dan NTT, baru Sultra. Jadi kita masuk lima besar.
Kemudian untuk pimpinan DPRD, alhamdulillah dari 17 kabupaten/kota PDIP meraih sukses 13 pimpinan DPRD, tujuh ketua DRPD kabupaten, enam lainnya menjadi wakil ketua DPRD.
Kami juga diberikan apresiasi oleh ketua umum kami kepada Lukman Abunawas sebagai Ketua DPD PDIP Sultra yang berhasil meraih sukses dan peningkatan kursi di pilkada yang lalu.
Dengan itu, saya masih berkeinginan untuk maju (Pilgub 2024) dan juga perintah dari ketua umum untuk maju bagaimana kita dapat membangun daerah, bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan potensi-potensi yang ada kita bisa manfaatkan.
Baca juga: Lukman Abunawas, Ahmad Safei hingga Muhammad Fajar Hasan Hadiri Rakercab III DPC PDIP Konawe Sultra
Kemudian tahun 2008 saya terpilih periode kedua (Bupati Konawe) melalui pemilihan langsung dengan perolehan suara 70 persen pada waktu itu. Tahun 2013 saya mengakhiri jabatan.
Setelah itu karena status saya masih ASN saya menduduki jabatan Kepala Badan Diklat setelah itu saya ditunjuk lagi sebagai staf ahli bidang politik dan hukum.
Merangkap waktu itu baru tiga bulan, saya merangkap sebagai Pelaksana Sekda Provinsi Sultra.
Di situlah awal saya meniti karier sebagai ASN dengan puncak tertinggi sebagai Sekda Provinsi Sultra.
Lalu pada tahun 2018, Pak Ali Mazi sebagai calon Gubernur Sultra dan saya dilamar sebagai wakilnya, alhamdulillah memang kita semisi.
Beliau kepulauan, saya daratan. Sudah, saya terima. Saya masih menjabat ASN pada waktu itu dengan masa pensiun kurang lebih enam bulan.
Alhamdulillah pada Pilkada 2008, kami terpilih.
Baca juga: Langkah PDIP Sulawesi Tenggara Hadapi Pemilu 2024, Lukman Abunawas Sebut Fokus Pileg dan Pilpres
Begitu terpilih itu awal mula saya menjejaki dunia politik karena saya sudah mulai diberi tanggung jawab untuk partai supaya dapat sinkron dengan program pemerintah dengan parpol yang kita emban.
Berdasarkan survei Jaringan Suara Nusantara yang dilakukan pada Maret 2024 lalu, nama Lukman Abunawas menduduki top survei yakni sebesar 84,60 persen di antara 12 nama bacalon Gubernur Sultra. Menurut bapak faktor apa yang mendorong hasil survei tersebut sangat tinggi?
Saya kira yang pertama, saya masih sebagai Wakil Gubernur Sultra pada saat itu mendampingi Ali Mazi, banyak program yang betul-betul kita fokuskan untuk masyarakat.
Seperti program Sultra Sehat, Sultra Cerdas, kita juga ada program bedah rumah karena angka kemiskinan di Sultra kurang lebih 11 persen lebih sehingga ini harus tetap kita lanjutkan.
Baik bedah rumah, bantuan sembako, termasuk program Sultra Beriman seperti pemberian bantuan kepada rumah ibadah baik Islam, Kristen, dan Hindu.
Saya juga banyak ke masyarakat, saya tidak macam-macam, saya tidak neko-neko, saya ikhlas membantu.
Prinsip dan tagline saya ‘Pengabdian Tanpa Batas’, mengabdi sampai kapanpun sepanjang masyarakat masih butuhkan siap kita laksanakan.
Apakah ini menjadi salah satu yang menguntungkan seorang Lukman Abunawas sebagai satu-satunya seorang petahana?
Jadi saya di samping sebagai mantan Wagub Sultra, saya di organisasi kemasyarakatan dan keagamaan juga sebagai pimpinan wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sultra sudah dua periode.
Jadi saya banyak terjun ke masyarakat membantu masjid, pesantren, dan lain sebagainya. Kemudian program umrah sebelum Covid-19 untuk imam dan guru mengaji di Sultra kita berangkatkan.
Saya di samping pimpinan DMI Sultra, saya juga pernah menjabat sebagai Ketua KONI. Sebagai mantan Ketua KONI kita banyak membina generasi muda dan bagaimana peningkatan prestasi.
Walaupun sudah tidak menjadi Ketua KONI, sekarang saya dipercaya sebagai Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indoensia (KORMI) seperti senam jantung sehat, kemudian motor cross.
Sehingga saya dengan masyarakat masih melekat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia maupun Wagub Sultra pada waktu itu yang banyak terjun ke masyarakat dan berkecimpung ke dalam masalah-masalah apa yang ada pada masyarakat.
Saya tambahkan juga, sejak kuliah di Makassar saya pecinta olahraga karate sampai sekarang dan sudah sabuk hitam.
Baca juga: Ekspose 5 Tahun Pembangunan AMAN di MTQ Kendari Tak Dihadiri Wagub Lukman Abunawas
Saya di Sultra sebagai ketua Pembina Institut Karatedo Indonesia (INKAI) karena kebetulan saya pemegang sabuk dan tujuh nasional.
Selain itu, populasi penduduk ada kurang lebih 63 persen merupakan wilayah daratan.
Saya mohon maaf saya suku Tolaki, artinya pribumi, saya juga sebagai Dewan Pembina Lembaga Adat Tolaki Provinsi Sultra, dan iya pada November lalu saya dipercayakan sebagai Mokole Raja Konawe ke-34.
Adakah kriteria ke depannya kira-kira siapa yang akan mendampingi sosok Lukman Abunawas untuk sama-sama maju pada Pemilihan Gubernur Sultra?
Saya sudah berkomitmen dan berdiskusi dengan teman-teman tim internal, baik dari partai, keluarga, Tim Sultra 1, karena saya dari daratan jelas saya punya calon pendamping dari kepulauan.
Untuk kriteria yang pertama, mampu kerja sama dengan saya, kemudian sevisi. Bagaimana kita bersama-sama membangun Sulawesi Tenggara.
Jadi tentunya yang lain juga syaratnya, tentu punya mental moral yang terpuji. Punya pendidikan yang layak, bagaimana kita manfaatkan dengan kecerdasan membangun daerah kita. Itu saja.
Baca juga: Festival Kuliner Ekspose 5 Tahun Ali Mazi-Lukman Abunawas Beri Makanan Gratis, Hanya 15 Menit Habis
Jadi punya potensi yang betul-betul kita ke depankan kerja sama, persaudaraan, persatuan membangun daerah, kemudian moral mental yang betul-betul cukup, berakhlak, punya visi, dan memanfaatkan kecerdasan dan pemikiran.
Kalau kita kan PDIP berenam, koalisi mesti cari tiga kursi lagi supaya sembilan, karena kita harus punya sembilan kursi. Artinya yang saya sudah komunikasi pertama partai yang berbasis Islam.
PDIP kan nasionalis religius, supaya mantapkan keragaman kita mencoba koalisi dengan partai yang berbasis agama Islam, dan juga partai-partai di luar itu yang berideologi Pancasila.
8. Hiruk-pikuk kontestasi sudah mulai terasa, adakah tantangan yang berarti bagi seorang Lukman Abunawas?
Tantang ke depan untuk Sulawesi Tenggara cukup besar dan berat, karena pertama bagaimana kita manfaatkan potensi sumber daya alam yang selama ini belum maksimal.
Kedua, sarana-prasarana infrastruktur, karena kita punya wilayah cukup luas. Apalagi antara daratan jalur Kota Kendari sebagai ibu kota dengan kabupaten/kota lainnya, kemudian juga yang paling penting juga jalur kepulauan.
Bagaimanapun juga sarana prasarana ini sangat menentukan bagaimana kita bisa mengembangkan potensi dan meningkatkan kesejahteraan.
Baca juga: Lukman Abunawas Sentil Pentingnya Asupan Gizi dan Kebersihan Kurang Dipahami Masyarakat Sultra
Kemudian ketiga, kita manfaatkan potensi sumber daya manusia yang ada. Banyaknya sekarang tamatan sarjana dari berbagai perguruan tinggi, ya barangkali masalah lapangan kerja yang belum kita maksimalkan.
Yang keempat, tentunya kita masih memerlukan bagaimana perimbangan-perimbangan pembangunan antara kabupaten/kota dengan provinsi, harus ada sinergi.
Jadi masing-masing kepala daerah di kabupaten/kota harus sevisi dengan Gubernur Sultra supaya sejalan, supaya pemerataan itu adil dan bermanfaat untuk rakyat.
Lukman Abunawas ingin dikenal sebagai pemimpin yang seperti apa?
Saya Lukman Abunawas dengan tagline LA Pengabdian Tanpa Batas. Lugas artinya lembut tapi tegas. Kemudian K, komitmen.
Apa yang saya ucapkan in syaa Allah akan saya pegang dan laksanakan untuk rakyat. Kemudian A nya, Amanah atau dipercaya.
Amanah untuk rakyat, untuk pemerintah, dan semua unsur yang ada di daerah kita ini. Itulah Lukman yang sederhana tapi mengayomi dan siap menjalankan tugas apapun demi rakyat dan daerah kita yang tercinta.
Apa yang ada di pandangan Lukman Abunawas terkait Sulawesi Tenggara, nikel, dan Pilgub 2024?
Sulawesi Tenggara adalah daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk rakyat supaya setara dengan provinsi lainnya yang sudah maju.
Sulawesi Tenggara, daerah kita yang masih banyak memerlukan penanganan-penanganan untuk bagaimana kita wujudkan masyarakat yang sejahtera dan merata.
Nikel tentunya potensi yang harus betul-betul kita manfaatkan dan maksimalkan, walaupun sekarang belum maksimal. Kemudian sektor kelautan dan perikanan yang baru 35 persen.
Lalu sektor pertanian walaupun sudah di atas 60 persen, terutama persawahan, pertanian, ketahanan pangan, peternakan, maupun sub sektor perkebunan. Seperti cengkeh, kelapa, coklat, dan kelapa sawit.
Pilgub 2024, LA siap maju tampil dan in syaa Allah meraih sukses untuk daerah dan rakyat yang sejahtera dan aman. Aamiin.
Sebagai informasi, wawancara eksklusif ini dapat disaksikan selengkapnya dalam program Mata Lokal Memilih yang tayang pada 4 Mei 2024 di Channel YouTube TribunnewsSultra.com. (*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.