Nelayan Hilang di Wakatobi
Pilu Tangisan Istri Nelayan di Wakatobi, Suami Hilang Belum Ditemukan, Wakapolres Beri Bantuan
Berikut ini momen pilu tangisan istri nelayan yang hilang tak kunjung ditemukan saat disambangi Wakapolres Wakatobi, Kompol La Ode Surahman.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Pihak keluarga telah melakukan upaya pencarian dibantu tim Basarnas namun hasilnya nihil.
Selain itu, keluarga juga sudah melakukan pencarian dengan cara adat tradisi suku Bajo, namun tetap juga tak membuahkan hasil.
"Kondisinya dalam penantian saja, mereka sudah melakukan banyak upaya pencarian termasuk dengan tradisi namun sampai sekarang belum ada informasinya. Sempat singgah, dan sang istri tak henti menangis," tuturnya.
Menurutnya gerakan kecil yang dilakukannya tak seberapa, sebagai putra daerah La Ode Surahman hanya ingin membantu warga yang membutuhkan.
"Sebenarnya lebih kepada tugas kemanusiaan, pejabat ada di kampung sendiri pasti terpanggil hati kita. Pasti terpanggil hati kita, sebagai putra daerah ... ada sedikit rezeki jadi kita bagikan," pungkasnya.
Baca juga: Profil Kompol La Ode Surahman Jabat Wakapolres Wakatobi, Perjalanan Karier Sempat Jadi Kernet Angkot
Untuk diketahui, Tim SAR menutup pencarian nelayan hilang usai kecelakaan longboat saat menjala ikan di Perairan Karang Kapota, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sebelumnya, Tim SAR sudah melakukan pencarian kurang lebih selama tujuh hari berdasarkan titik lokasi terakhir korban RU (63) dikabarkan hilang.
Hanya saja, setelah Tim SAR melakukan pencarian selama tujuh hari di lokasi tersebut, tidak tampak tanda-tanda keberadaan korban.
Kepala KPP Kendari, Muhammad Arafah mengatakan pencarian korban sudah memakan waktu kurang lebih sepekan sejak Kamis, 7 Maret 2024.
"Update perkembangan hasil Operasi SAR H-7, kecelakaan kapal MOB terhadap satu orang nelayan diduga terjatuh dari longboat miliknya di sekitar Perairan Karang Kapota,” katanya, Rabu (13/3/2024).
Hingga Rabu (13/3/2024), korban belum ditemukan oleh Tim SAR.
“Jadi pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan dengan hasil nihil,” jelasnya.
Muhammad Arafah menjelaskan dengan waktu kurang lebih tujuh hari belum ditemukannya korban, maka pencarian ditutup.
“Mengingat Operasi SAR telah memasuki hari ketujuh dan tanda-tanda keberadaan korban tidak ditemukan serta berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak terkait termasuk keluarga korban,” jelasnya.
“Ops SAR kecelakaan kapal MOB terhadap satu orang nelayan diduga terjatuh dari longboat miliknya di sekitar Perairan Karang Kapota dinyatakan ditutup,” lanjutnya.
Sedangkan untuk seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.
Ia menambahkan bahwa ketika ada tanda-tanda atau laporan terhadap korban, Tim SAR akan kembali membuka pencarian.
“Ops SAR dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban,” ujarnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.