Nelayan Hilang di Wakatobi

Pilu Tangisan Istri Nelayan di Wakatobi, Suami Hilang Belum Ditemukan, Wakapolres Beri Bantuan

Berikut ini momen pilu tangisan istri nelayan yang hilang tak kunjung ditemukan saat disambangi Wakapolres Wakatobi, Kompol La Ode Surahman.

|
Polres Wakatobi
Berikut ini momen pilu tangisan istri nelayan yang hilang tak kunjung ditemukan saat disambangi Wakapolres Wakatobi, Kompol La Ode Surahman. La Ode Surahman menyambangi kediaman keluarga nelayan RU (63) tersebut di Desa Mola, Wanginwangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (17/3/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini momen pilu tangisan istri nelayan yang hilang tak kunjung ditemukan saat disambangi Wakapolres Wakatobi, Kompol La Ode Surahman.

La Ode Surahman menyambangi kediaman keluarga nelayan RU (63) tersebut di Desa Mola, Wanginwangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (17/3/2024).

Kedatangan Wakapolres Wakatobi tersebut bersama dengan tim Samapta Polres Wakatobi.

Dalam video yang diterima TribunnewsSultra.com, nampak kunjungan Wakapolres Wakatobi disambut sejumlah keluarga korban.

Terlihat istri korban langsung menyalami La Ode Surahman.

Ia tak dapat menahan sedihnya dan menangis dihadapan orang nomor dua dalam lingkup Polres Wakatobi itu.

La Ode Surahman juga memberi kekuatan kepada keluarga korban dan berharap korban dapat segera ditemukan dalam keadaan hidup.

Baca juga: 124 Personel Polres Wakatobi Amankan Rapat Pleno Hasil Rekapitulasi KPU, Kapolres: Aman dan Kondusif

"Mudah-mudahan bapaknya bisa kembali dalam keadaan hidup ya," jelasnya.

Masih di Desa Mola, Wakapolres Wakatobi La Ode Surahman juga menyalurkan bantuan berupa sembako dan uang tunai untuk korban rumah roboh akibat angin kencang.

"Ada dua warga di sini, suaminya lagi melaut. Tiba-tiba rumahnya roboh," jelasnya.

Dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Kompol La Ode Surahman menyebut aksi tersebut dilakukan setelah mendapat informasi dari warga.

Ia pun menginisiasi langkah tersebut meski dengan anggaran pribadi dan dibantu oleh tim Samapta Polres Wakatobi.

"Kebetulan kami mendapat kabar bahwa ada salah satu warga kita yang mengalami musibah. Dan saya mencoba menginisiasinya dibantu dengan anggota lainnya. Alhamdulillah, mereka (anggota Samapta) antusias," jelasnya.

Menurutnya, langkah kecil yang dilakukan tersebut adalah sebagai contoh kepada masyarakat dan anggota Polres Wakatobi, bahwa polisi tak hanya memberikan pelayanan namun kepedulian terhadap sesama. 

Ia pun mengungkapkan kondisi keluarga korban nelayan hilang yang disambanginya. 

Pihak keluarga telah melakukan upaya pencarian dibantu tim Basarnas namun hasilnya nihil.

Selain itu, keluarga juga sudah melakukan pencarian dengan cara adat tradisi suku Bajo, namun tetap juga tak membuahkan hasil. 

"Kondisinya dalam penantian saja, mereka sudah melakukan banyak upaya pencarian termasuk dengan tradisi namun sampai sekarang belum ada informasinya. Sempat singgah, dan sang istri tak henti menangis," tuturnya. 

Menurutnya gerakan kecil yang dilakukannya tak seberapa, sebagai putra daerah La Ode Surahman hanya ingin membantu warga yang membutuhkan. 

"Sebenarnya lebih kepada tugas kemanusiaan, pejabat ada di kampung sendiri pasti terpanggil hati kita. Pasti terpanggil hati kita, sebagai putra daerah ... ada sedikit rezeki jadi kita bagikan," pungkasnya. 

Baca juga: Profil Kompol La Ode Surahman Jabat Wakapolres Wakatobi, Perjalanan Karier Sempat Jadi Kernet Angkot

Untuk diketahui, Tim SAR menutup pencarian nelayan hilang usai kecelakaan longboat saat menjala ikan di Perairan Karang Kapota, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Sebelumnya, Tim SAR sudah melakukan pencarian kurang lebih selama tujuh hari berdasarkan titik lokasi terakhir korban RU (63) dikabarkan hilang.

Hanya saja, setelah Tim SAR melakukan pencarian selama tujuh hari di lokasi tersebut, tidak tampak tanda-tanda keberadaan korban.

Kepala KPP Kendari, Muhammad Arafah mengatakan pencarian korban sudah memakan waktu kurang lebih sepekan sejak Kamis, 7 Maret 2024.

"Update perkembangan hasil Operasi SAR H-7, kecelakaan kapal MOB terhadap satu orang nelayan diduga terjatuh dari longboat miliknya di sekitar Perairan Karang Kapota,” katanya, Rabu (13/3/2024).

Hingga Rabu (13/3/2024), korban belum ditemukan oleh Tim SAR.

“Jadi pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan dengan hasil nihil,” jelasnya.

Muhammad Arafah menjelaskan dengan waktu kurang lebih tujuh hari belum ditemukannya korban, maka pencarian ditutup.

“Mengingat Operasi SAR telah memasuki hari ketujuh dan tanda-tanda keberadaan korban tidak ditemukan serta berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak terkait termasuk keluarga korban,” jelasnya.

“Ops SAR kecelakaan kapal MOB terhadap satu orang nelayan diduga terjatuh dari longboat miliknya di sekitar Perairan Karang Kapota dinyatakan ditutup,” lanjutnya.

Sedangkan untuk seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.

Ia menambahkan bahwa ketika ada tanda-tanda atau laporan terhadap korban, Tim SAR akan kembali membuka pencarian.

“Ops SAR dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban,” ujarnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved