Wawancara Khusus Tribunnews Sultra
Transformasi Peran Imigrasi Kelas I TPI Kendari Sulawesi Tenggara Melalui Strategi Digitalisasi
Inilah Wawancara Khusus transformasi peran Imigrasi Kelas I TPI Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui strategi digitalisasi tahun 2024.
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
Rangkaian kegiatan pada hari Bhakti Imigrasi ke-74 ini, yang pertama kita lakukan yakni program paspor simpatik.
Paspor Simpatik ini tujuannya untuk melayani masyarakat yang ingin membuat paspor tanpa harus melalui daftar online.
Tetapi pelayanannya dilakukan diluar hari kerja, yakni pada hari Sabtu.
Pelayanan ini sudah tiga kali dilakukan, dan ternyata banyak masyarakat antusias menggunakan pelayanan ini untuk membuat paspor.
Karena masyarakat cukup datang dengan membawa berkas, tanpa harus registrasi online, sehingga memudahkan mereka.
Kemudian, selain paspor simpatik, kami juga melakukan bakti sosial dengan memberikan bantuan paket sembako kepada masyarakat yang kita anggap kurang mampu.
Data masyarakat yang kurang mampu ini, kita mendapatnya dari pihak-pihak Kelurahan setempat.
Lalu, hari berikutnya kita mengadakan donor darah. Para pegawai Imigrasi saya minta untuk menyumbangkan darahnya.
Dalam kegiatan donor darah ini, kita berkoordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI).
Selain itu, terdapat pula kegiatan internal seperti olahraga dan senam bersama. Tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama pegawai Imigrasi.
Baca juga: Kisah Dedikasi Sukrin Suhardi untuk Sulawesi Tenggara Lewat Kecintaan terhadap Seni Tari
3. Apa yang diharapkan dengan adanya beberapa rangkaian kegiatan yang diselenggarakan pada hari Bhakti Imigrasi ke-74?
Kami harap Imigrasi bisa memberikan yang terbaik, khususnya pelayanan keimigrasian kepada masyarakat di Sultra.
Sehingga untuk mengakses pelayanan, baik itu pembuatan paspor ataupun hal-hal yang berhubungan keimigrasian dapat lebih mudah, praktis, dan cepat dengan adanya teknologi.
Jadi, kita ada beberapa pelayanan yang sekarang sudah tidak digunakan lagi seperti antrian manual.
Masyarakat kita mudahkan melalui online, sehingga waktu kedatangan, berfoto, serta waktu selesainya paspor sudah termonitor dari satu aplikasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.