Hari Amal Bhakti ke-78, Ini Jejak Dokter Dalam Sejarah Berdirinya Kementerian Agama RI

Peringatan Hari Amal Bhakti Kementrian Agama RI diperingati setiap 3 Januari, dan tahun 2024 ini Kementerian Agama RI telah memasuki usia yang ke-78.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
Istimewa
dr.Moewardi, dr. Marzoeki Mahdi dan dr. Tarmidzi Taher (kiri ke kanan). Ulama Indonesia sekaligus para dokter yang pernah terlibat dalam pembentukan dan pengembangan Kementerian Agama RI. 

dr Moewardi adalah alumni School Tot Opleiding Voor Indische Arsten (STOVIA) tahun 1933, yang kemudian melanjutkan studi ke Geneeskuundige Hogeschool (GH) dan lulus sebagai dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (Sp.THT) pada tahun 1939. 

Tokoh kelahiran Pati, Jawa Tengah 30 Januari 1907 ini tersebut tidak hanya aktif sebagai dokter, namun juga aktif dalam bidang pencak silat, gerakan kepanduan, menerbitkan koran Banteng dan mendirikan bank bernama Bank Banteng.  

Sebagai ketua Barisan Pelopor cabang Jakarta, dr Moewardi mempersiapkan pelaksanaan dan pengamanan prosesi pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dilaksanakan di Pegangsaan Timur Jakarta. 

Untuk menghargai jasa-jasanya, maka pemerintah menetapkan dr Moewardi sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI No.190 Tahun 1964.

Namanya juga diabadikan sebagai Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Moewardi di Solo, Jawa Tengah melalui Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah pada 24 Oktober 1988.

dr Marzoeki Mahdi merupakan lulusan STOVIA tahun 1918. Tokoh kelahiran Padang tersebut lahir di Sumatera Barat, 14 Mei 1890.

Baca juga: 1000 Dokter se-Indonesia Hadiri Rakernas IDI dan IIDI di Kota Kendari Sulawesi Tenggara

Ia dikenal sebagai pelopor gerakan kesehatan jiwa di Indonesia dan pernah memimpin Rumah Sakit Jiwa Bogor. 

Aktif sebagai Pengurus Besar Vereeniging van Indonesische Geneeskundige (VIG), dan persatuan dokter Indonesia di Jakarta yang menjadi cikal bakal berdirinya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 

Selain berkiprah di bidang kesehatan, beliau juga aktif dalam pergerakan nasional diantaranya pernah menjadi ketua Boedi Oetomo cabang Semarang, Ketua Partai Indonesia Raja (Parindra) Bogor.

Lalu, anggota Pengurus Besar Parindra dan anggota Tyuo Sang In (Badan Penasihat Pemerintah Pusat Bala Tentara Jepang). 

Untuk menghargai jasa-jasanya, maka nama dr Marzoeki Mahdi diabadikan menjadi nama RS Jiwa Pusat dr Marzoeki Mahdi di Bogor Jawa Barat pada 1 Juli 2002.

"Akhirnya Secara aklamasi sidang KNIP menerima dan menyetujui usulan pembentukan Kementerian Agama," ujarnya. 

Pembentukan Kementerian Agama oleh Kabinet Sjahrir II ditetapkan melalui Penetapan Pemerintah No 1, tanggal 3 Januari 1946. 

Baca juga: Ketua Umum PB IDI Sambangi Redaksi TribunnewsSultra.com Bahas Hasil Rakernas III di Kendari Sultra

Pengumuman berdirinya Kementerian Agama disiarkan pemerintah melalui siaran Radio Republik Indonesia. 

Haji Mohammad Rasjidi diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Menteri Agama RI Pertama, sehari setelah pembentukan Kementerian Agama.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved