Rakernas IDI di Kendari
Ketua Umum PB IDI Sambangi Redaksi TribunnewsSultra.com Bahas Hasil Rakernas III di Kendari Sultra
Ketua Umum atau Ketum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT menyambangi redaksi TribunnewsSultra.com.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Ketua Umum atau Ketum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. dr Moh Adib Khumaidi, SpOT menyambangi redaksi TribunnewsSultra.com pada Jumat (24/11/2023).
Ketum PB IDI dr Adib sapaannya bertandang ke kantor TribunnewsSultra.com yang beralamatkan di Kompleks Ruko Citraland, Cluster The Imperium, Anduonohu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kunjungan tersebut disambut langsung GM Business Tribun Timur Yunitra, Manager Content TribunnewsSultra.com Aqsa R Pananrang, dan Manajer Bisnis, Dian Sulis.
Kunjungannya tersebut dalam rangka menghadiri interview ekslusif di program Tribun Corner yang tayang secara langsung di channel YouTube TribunnewsSultraOfficial.
dr Adib banyak membahas terkait dengan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III yang digelar di Kota Kendari Sulawesi Tenggara.
Ia menyebutkan Rakernas III yang digelar selama 4 hari tepatnya pada 22 November hingga 25 November 2023, besok berjalan cukup alot.
Pasalnya banyak hal yang dibahas dalam Rakernas III ini.
Baca juga: Hadiri Rakernas IDI, Kepala BKKBN Sebut Peran Dokter dalam Percepatan Penurunan Stunting
Mulai dari mengawal UU 17 Tahun 2023 tentang kesehatan, peningkatan SDM tenaga kesehatan, stunting, dan masih banyak lagi.
"Jadi event organisasi yang kita lakukan ini sebuah momentum, menjadi sebuah dasar penguatan organisasi. Ini sangat berpengaruh pada IDI kedepan. Baik secara organisasi dan juga dokter Indonesia kedepannya. Menurut kami yang menjadi konsentrasi pembahasan Rakernas ini adalah masa depan dokter Indonesia yang kami bahas pula di Rakernas Indonesia," tuturnya.
Menurutnya, berbicara tentang kesehatan berkaitan erat soal kesisteman. Bukan sebuah program yang bergantung pada anggaran.
"Kalau kita bicara kesehatan itu sebuah program maka nanti implikasi yang kemudian harus dilakukan adalah, kalau ada program bagaimana dengan kemampuan anggaran, dan itu selalu jadi masalah," jelasnya.
Ia pun menyebut sistem kesehatan yang Indonesia masih lemah, terbukti dengan adanya Covid-19 yang menyerang tanah air pada 2020 lalu.
Sehingga, dr Adib menyebut perlu adanya gebrakan pembaruan terhadap sistem kesehatan Indonesia.
"Hal-hal itulah yang menjadi konsentrasi pembahasan kami," tuturnya.
Sebanyak 34 perwakilan cabang dan wilayah IDI di Indonesia berperan aktif dalam memberikan materi pembahasan Rakernas III.
Simak selengkapnya di channel YouTube TribunnewsSultra.com. (*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.