4 Nelayan di Konsel Sultra Ditembak

Polda Sultra Sebut Oknum Polisi Berondong Tembakan ke 4 Nelayan Cempedak Laonti Karena Terancam

Polda Sultra ungkap penyebab oknum polisi menembak empat nelayan di Desa Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
handover
Polda Sultra ungkap penyebab oknum polisi menembak empat nelayan di Desa Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Dir Polairud Polda Sultra, Kombes Pol Faisal Florentinus Napitupulu mengatakan, sebelum kejadian anggota polisi Bripka AT dan Bripka RP bersama satu warga sipil saat itu melakukan pengintaian di sekitar Perairan Cempedak. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Polda Sultra ungkap penyebab oknum polisi menembak empat nelayan di Desa Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Dir Polairud Polda Sultra, Kombes Pol Faisal Florentinus Napitupulu mengatakan, sebelum kejadian anggota polisi Bripka AT dan Bripka RP bersama satu warga sipil saat itu melakukan pengintaian di sekitar Perairan Cempedak.

Aktivitas pengintaian tersebut setelah mendapat laporan masyarakat soal penggunaan alat peledak bom ikan yang digunakan nelayan.

"Jadi kenapa tidak pakai speedboat dari Polairud tapi kapal nelayan itu untuk penyamaran," katanya saat ditemui di Polda Sultra, Senin (27/11/2023).

Faisal Florentinus Napitupulu mengatakan, saat itu dua anggota polisi bersama seorang warga sipil melakukan pengintaian menggunakan kapal kayu mesin.

Baca juga: 2 Oknum Polisi di Sultra yang Tembak Nelayan Bakal Dipecat Jika Terbukti Salahi SOP Penggunaan Senpi

Para anggota juga membawa senjata laras panjang jenis SS1V5. Selain itu, para personel yang melakukan tindakan pencegahan juga diberi surat perintah kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD).

"Surat itu kami keluarkan kepada semua anggota marnit untuk menindak semua kejahatan yang terjadi di perairan," ungkap Faisal Florentinus Napitupulu.

Sementara itu, saat penindakan Bripka A mengaku sempat memberikan peringatan kepada para nelayan karena adanya perlawanan.

Tembakan peringatan itu diberikan karena saat Bripka AT naik ke kapal para nelayan, salah seorang nelayan langsung menyalakan mesin sehingga membuat anggota ikut terbawa bersama para nelayan.

"Sempat ada tembakan peringatan satu kali," katanya.

Baca juga: KMS Sultra Akan Datang ke Laonti, Cari Keadilan untuk Nelayan Korban Penembakan Oknum Polisi

Namun, lanjut Faisal, karena adanya perlawanan dari tiga nelayan tersebut bahkan ancaman akan meledakkan bom yang saat itu berada di atas perahu.

Maka, Bripka AT yang dalam kondisi panik memberikan tembakan sebanyak lima kali secara acak ke arah depan.

"Tembakan itu karena merasa terdesak, salah seorang nelayan mencoba mengambil senjata milik Bripka A dan adapula yang memiringkan bodi kapal supaya tenggelam."

"Arah tembakan itu tidak diketahui apakah mengenai orang di depannya atau tidak karena dilakukan secara acak," jelas Faisal.

Kemudian, setelah melakukan penembakan, ketiga nelayan lompat ke laut. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved