Mahasiswi di Kendari Dianiaya Senior

Bantah Tradisi Kekerasan di Dalam Kampus, BEM Teknik UHO Kendari: Senior Hanya Beri Pesan ke Junior

BEM Fakultas Teknik, UHO Kendari membantah bahwa ada tradisi kekerasan di dalam kampus, merespon pengakuan dua mahasiswi yang menganiaya juniornya.

|
Penulis: Sugi Hartono | Editor: Risno Mawandili
(Amelda Devi Indriyani/TribunnewsSultra.com)
BEM Fakultas Teknik, UHO Kendari membantah bahwa ada tradisi kekerasan di dalam kampus, merespon pengakuan dua mahasiswi yang menganiaya juniornya. 

"Iya, sempat dibawa di rumah kos dikompres lukanya," ujar Bebi, Jumat.

Bebi mendapat kabar penganiayaan dari teman-teman korban.

"Jadi saya dapat kabar kejadian tersebut pagi, ini anak tidak pernah cerita-cerita kalau dia dibuat begini," ujarnya.

Bebi mengatakan, korban ditempeleng berkali-kali.

"Katanya ditempeleng, adikku juga sudah tidak tahu karena pada saat itu dia tutup matanya pas dianiaya," imbuhnya.

Sementara itu, menurut kaka korban yang lainya, bernama Tri, sudah kedua kalinya pelaku menganiaya adiknya.

Penganiayaan pertama kali juga dilakukan di dalam kampus, pada 2021.

Namun, penganiayaan tahun 2021 diselesaikan secara kekeluargaan.

"Jadi (penganiayaan) pertama waktu awal pengenalan kampus tahun 2021, adik saya sempat dipukul tapi kami tidak melapor polisi," kata Tri saat ditemui di Polsek Poasia, Jumat.

Tri menegaskan, pihaknya tak akan lagi memberikan toleransi kepada pelaku karena telah mengulagi perbuatan yang sama.

"Kali ini kita tidak toleransi lagi, karena sudah parah pipi adiknya lebam sampai mulutnya keluar darah," ujar mahasiswi Fakultas Hukum angkatan 2018 ini. (*)

(Tribunnewssultra/Sugi Hartono)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved