Mahasiswi di Kendari Dianiaya Senior

Bantah Tradisi Kekerasan di Dalam Kampus, BEM Teknik UHO Kendari: Senior Hanya Beri Pesan ke Junior

BEM Fakultas Teknik, UHO Kendari membantah bahwa ada tradisi kekerasan di dalam kampus, merespon pengakuan dua mahasiswi yang menganiaya juniornya.

|
Penulis: Sugi Hartono | Editor: Risno Mawandili
(Amelda Devi Indriyani/TribunnewsSultra.com)
BEM Fakultas Teknik, UHO Kendari membantah bahwa ada tradisi kekerasan di dalam kampus, merespon pengakuan dua mahasiswi yang menganiaya juniornya. 

TRIBUNNEWSSULTRA,KENDARI - Badang Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari membantah bahwa ada tradisi kekerasan di dalam kampus.

Hal tersebut merespon pengakuan dua mahasiswi senior yang menganiaya juniornya di gedung Program Pendidikan Vokasi, UHO Kendari.

Ketua BEM Teknik UHO Kendari La Ode Muh Ali Sabilah mengatakan, tak ada tradisi kekerasan di dalam kampus.

Tradisi yang ada, menurut Sabilah, adalah pemberian Pakaian Disan Harian (PDH) dari seniornya kepada junior.

"Jadi penganiyaan itu bukan sebuah tradisi. Yang tradisi itu pemberian PDH dari senior ke junior," ujarnya, pada Sabtu (3/6/2023).

Sabilah menjelaskan, bahwa ada pesan-pesan yang disampaikan senior sebelum memberikan PDH.

"Sebelum diberikan PDH, ada pesan-pesan yang disampaikan (dari senior kepada junior)," tuturnya.

"Amanat dan penyampani, senior meminta junior menjaga marwah organisasi," sambungnya.

Baca juga: Pengakuan 2 Mahasiswi Senior UHO Kendari Keroyok Juniornya, Kekerasan Sudah Jadi Tradisi di Kampus

Diberitakan TribunnewsSultra.com, telah terjadi penganiayaan kepada mahasiswi Jurusan D3 Teknik Sipil, Program Pendidikan Vokasi, UHO Kendari, Jumat (3/6/2023), sekira pukul 01,00 Wita.

Korban penganiayaan ini adalah seorang mahasiswi berinisial WAP (19).

Dia dianiaya oleh dua seniornya, yakni NI (22) dan SF (20).

Polresta telah meminta keterangan NI dan SF pada Jumat kemarin.

Keduanya lantas membeberkan alasan mengeroyok juniornya.

Menurut Kombes Eka, NI dan SF menganiaya WAP karena hal itu sudah merupakan tradisi antara senior dan junior di dalam kampus.

"Berdasarkan penyelidikan, terduga pelaku melakukan hal itu karena tradisi di kampus saat junior mengambil baju harus ke senior. Ini yang menjadi timbulnya pidana tersebut," ujarnya, Jumat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved