Mahasiswi di Kendari Dianiaya Senior
Bantah Tradisi Kekerasan di Dalam Kampus, BEM Teknik UHO Kendari: Senior Hanya Beri Pesan ke Junior
BEM Fakultas Teknik, UHO Kendari membantah bahwa ada tradisi kekerasan di dalam kampus, merespon pengakuan dua mahasiswi yang menganiaya juniornya.
Penulis: Sugi Hartono | Editor: Risno Mawandili
Diketahui, NI dan SF menganiaya WAP di Gedung Vokasi, UHO Kendari, Kelurahan Kambu, Kota Kendari, Provinsi Sultra, Jumat (02/06/2023), sekira pukul 01,00 Wita.
Kombes Eka menjelaskan, awalnya pelaku NI dan F meminta korban WGP datang ke kampus pada Kamis (01/06/2023), pukul 17.00 Wita.
Pelaku memanggil korban untuk mengambil Pakaian Dinas Harian (PDH) Program D3 Tekhnik Sipil.
Sesampainya di kampus, korban langsung menuju tempat yang telah ditentukan untuk mengambil baju PDH.
Singkat cerita, korban bertemu lagi para pelaku sekira pukul 00,00 Wita. Pertemuan masih di Gedung Vokasi, UHO Kendari.
Pada saat inilah kedua pelaku menganiaya korban.
"Tersangka melakukan pemukulan secara bersama-sama sehingga pada bagian wajah korban korban mengalami luka-luka, yakni pada bagian mata sebelah kiri dan kanan serta pada bagian bibir," ujar Eka Faturohman, pada Jumat.
Baca juga: 2 Pensiunan TNI Gantian Jabat Ketua DPW PPP Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka Ganti La Ode Barhim
Setelah dianiaya, korban langsung melapor ke polisi.
Para pelaku lantas ditangkap, diinterogasi, hingga ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan.
"Atas kejadian tersebut korban merasa keberatan dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Poasia guna dilakukan proses hukum," tutur Eka menjelaskan.
Korban Sempat Diobati Teman Pelaku
Ternyata korban WAP sempat diobati teman pelaku.
WAP yang sudah terkapar, lantas diboyong ke salah satu kos-kosan oleh teman-teman pelaku.
Di indekos tersebut, luka-luka di wajah WAP dikompres.
Hal ini sebagaimana diuraikan kakak korba bernama Bebi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.