‘Sumpah yang Kedua’ Terkuak Isi Surat Pelaku Penembakan Kantor MUI Ditujukan ke Kapolda Metro Jaya

Terkuak isi surat pelaku penembakan kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Mustopa NR (60) yang ditujukan kepada Kapolda Metro Jaya.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Aqsa
kolase foto (handover)
Terkuak isi surat pelaku penembakan kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Mustopa NR (60) yang ditujukan kepada Kapolda Metro Jaya. Dalam surat berjudul ‘Sumpah yang Kedua’, sosok pria asal Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, itu meminta kapolda agar dipertemukan dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

Lalu, korban pun terkena serpihan kaca yang berserakan karena tembakan pelaku.

Di sisi lain, Ni'am masih belum bisa merinci kondisi satu korban lainnya bernama Bambang.

Adapun korban kini masih dalam proses perawatan di RSCM, Jakarta Pusat.

Namun berdasarkan keterangan pihak kepolisian, Bambang diketahui mengalami luka tembak di bagian punggung.

Tembakan itu dihempaskan pelaku memakai senjata air softgun.

Seorang korban lainnya berinisial T yang sempat mendapatkan perawatan di IGD RS Agung, Manggarai, Jakarta Selatan, dibolehkan pulang ke rumah usai 2 jam ditangani .

“Datang ke sini sekitar jam 11an, kemudian kita lakukan tindakan, kita jahit kita tutup, sudah kemudian bisa pulang,” jelas dokter jaga IGD RS Agung, dr Elshita.

Dia menyebut bahwa kondisi korban tersebut tidak parah.

Hanya saja, kata dia, korban tersebut mengalami luka robek akibat pecahan kaca di bagian lengan kiri.

“Untuk kondisinya secara umum, tidak ada pusing, tidak ada mual, muntah, cuma memang di bagian lengan kirinya ada bagian luka robek. sekitar 10 cm,” ujarnya.

Peristiwa penembakan kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, sebelumnya terjadi pada Selasa siang.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, mengungkap kronologi peristiwa tersebut.

Ternyata, pelaku sempat ditahan karyawan saat mencoba memaksa masuk menemui Ketua MUI.

Menurut Karyoto, pelaku ditahan karena karyawan mempertanyakan maksud kedatangannya untuk menemui pejabat MUI.

Sebab, dia tak menjelaskan maksud dan kepentingannya kepada karyawan.

Tak terima, kata Karyoto, pelaku mengamuk lalu mengeluarkan senjata dan langsung menembak ke arah karyawan.

Namun, dia memastikan senjata yang digunakan pelaku bukanlah senjata api tapi air softgun.(*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana Aswan, Tribunnews.com/Rifqah/Yohanes Liestyo Poerwoto/Igman Ibrahim/Galuh Widya Wardani)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved