Berita Kendari

Korban Dugaan Pelecehan Prof B di Kendari Sulawesi Tenggara Mengaku Masih Trauma Sampai Sekarang

Korban kasus dugaan pelecehan Prof B di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengaku masih mengalami trauma.

Penulis: Naufal Fajrin JN | Editor: Sitti Nurmalasari
handover
Korban kasus dugaan pelecehan Prof B di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengaku masih mengalami trauma. Hal itu disampaikan melalui pamannya, Mashur, Selasa (2/5/2023) malam, sehari jelang sidang lanjutan pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum atau JPU. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Korban kasus dugaan pelecehan Prof B di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengaku masih mengalami trauma.

Hal itu disampaikan melalui pamannya, Mashur, Selasa (2/5/2023) malam, sehari jelang sidang lanjutan pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum atau JPU.

Mashur mengatakan, keadaan kemenakannya perlahan mulai membaik.

Korban diketahui sudah kembali melakukan aktivitas kuliahnya dan saat ini telah memasuki tahap penyusunan skripsi.

Kendati demikian, korban masih mengalami trauma pascadugaan pelecehan yang dialaminya hampir setahun lalu.

Baca juga: Keluarga Korban Kasus Prof B di Kendari Sultra Harap JPU Profesional Dalam Sidang Pembacaan Tuntutan

"Terkait trauma akibat pelecehan, tentu itu berkepanjangan traumanya, makanya dia sangat takut kalau Prof B masih mengajar di FKIP UHO," kata Mashur kepada TribunnewsSultra.com.

Saat ini, korban tidak lagi mendapat pendampingan psikis secara khusus.

Kata Mashur, terakhir kali korban mendapat pendampingan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP3A Kota Kendari dan psikolog.

"Kalau pendampingan psikis itu tidak lagi pak," ungkapnya.

Diketahui, korban masih merasa takut bahkan untuk bertemu orang baru hingga saat ini.

Baca juga: Sidang Pembacaan Tuntutan Kasus Prof B Kembali Dijadwalkan Besok di Pengadilan Negeri Kendari Sultra

Keluarga sangat menyayangkan itu.

Mashur menambahkan pihak keluarga melakukan beberapa upaya untuk mengurai rasa takut korban dan mengembalikan kondisinya seperti dulu lagi.

"Kami sering ajak jalan-jalan, biar tidak selalu ketakutan ketemu dengan orang baru," katanya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Naufal Fajrin JN)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved