Ramadhan 2023

MUI Sultra Ingatkan Hal-hal yang Patut Dilakukan Selama Ramadhan 2023, Sebut Jadikan Bulan Beramal

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ingatkan beberapa hal ini agar umat muslim mendapatkan manfaat selama Ramadhan 2023.

|
Istimewa
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ingatkan beberapa hal ini agar umat muslim mendapatkan manfaat selama Ramadhan 2023. Ketua Komisi Fatwa MUI Sultra, Abdul Gaffar mengimbau umat Islam di Kota Kendari dan se-Sulawesi Tenggara dalam menjalani ibadah puasa agar mengisinya dengan memperbanyak amalan-amalan baik. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ingatkan beberapa hal ini agar umat muslim mendapatkan manfaat selama Ramadhan 2023.

Ketua Komisi Fatwa MUI Sultra, Abdul Gaffar mengimbau umat Islam di Kota Kendari dan se-Sulawesi Tenggara dalam menjalani ibadah puasa agar mengisinya dengan memperbanyak amalan-amalan baik.

"Kita jadikan Ramadan sebagai bulan untuk mendapatkan ampunan Allah SWT sebagaimana doa Malaikat Jibril, seseorang akan celaka jika dia mengikuti bulan suci ini tetapi tidak mendapatkan ampunan Allah SWT," ujarnya melalui telepon, Kamis (23/3/2023).

"Oleh karena itu, seyogyanya kita mengisi bulan suci Ramadan dengan amalia terbaik kita," katanya menambahkan.

Kata dia, beberapa hal pokok amalan yang dapat dilakukan selama Ramadhan, pertama belajar mengendalikan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

Baca juga: Begini Ketentuan DP MUI Kolaka Sulawesi Tenggara Soal Zakat Fitrah di Bulan Suci Ramadhan 2023

Di mana, hal yang membatalkan puasa dalam bulan suci Ramadhan itu semuanya adalah hal-hal yang halal di luar bulan suci Ramadan seperti makan, minum, berhubungan suami istri.

Lalu, adanya al insaf atau pengendalian diri menjadi penting pada hal yang halal, sehingga yang haram jelas tidak akan dilakukan.

"Pertanyaannya mengapa itu diharamkan atau dapat membatalkan puasa pada bulan suci Ramadan artinya Allah dan Rasul-Nya mengajarkan kepada kita pengendalian diri pada hal-hal yang sifatnya halal kalau bisa kita lakukan apalagi pada hal-hal yang sifatnya haram," jelasnya.

Kedua, belajar pengendalian diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa. Sebab bisa jadi pahala puasa sah secara hukum tetapi tidak bernilai apa-apa di sisi Allah SWT.

Abdul Gaffar menjelaskan hal itu terjadi ketika mengisi bulan suci Ramadhan dengan berkata-kata kasar atau kotor, menghujat hingga menzalimi orang.

Baca juga: Penjelasan MUI Sultra Terkait Hukum Membatalkan Puasa saat Perjalanan Mudik

Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan diri terutama berkomentar, membagikan atau memasang status di media sosial yang sifatnya tidak baik atau tidak bermanfaat, termasuk di antaranya berkomentar pada hal yang tidak diketahui atau tidak kita pahami maupun yang sifatnya hoax.

"Apalagi jelang tahun politik 2024 akan banyak yang mendorong kita untuk berkomentar di media sosial, kadang-kadang bukan malah tentram damai tapi menjadi provokasi bagi masyarakat lain," jelasnya.

Selanjutnya yang ketiga, Abdul Gaffar mengatakan bulan suci Ramadan adalah bulan untuk membakar dosa-dosa yang lalu.

Sehingga ketika menyambut dan masuk Hari Kemenangan Idulfitri seperti orang yang baru dilahirkan tanpa dosa.

"Untuk itu kita manfaatkan sebaik mungkin bulan suci Ramadan untuk kita bisa berkontribusi, bermanfaat bagi masyarakat dalam segala hal," ujarnya.

Baca juga: MUI Sultra Berbagi Tips ke Masyarakat Agar Mudik Berjalan Lancar Meski Puasa

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved