PT Vale

Wakil Presdir PT Vale Indonesia Edukasi Mahasiswa Program Studi Magister Universitas Pertahanan

Wakil Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Adriansyah Chaniago mengedukasi mahasiswa program studi Magister Universitas Pertahanan RI (Unhan).

|
Istimewa
Wakil Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Adriansyah Chaniago mengedukasi mahasiswa program studi Magister Universitas Pertahanan RI (Unhan). Bersama Bupati Luwu Timur, Budiman, Adriansyah Chaniago menjadi narasumber dalam Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN), Rabu (8/2/2023). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Wakil Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Adriansyah Chaniago mengedukasi mahasiswa program studi Magister Universitas Pertahanan RI (Unhan).

Bersama Bupati Luwu Timur, Budiman, Adriansyah Chaniago menjadi narasumber dalam Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN), Rabu (8/2/2023).

Kegiatan KKDN online tersebut adalah bagian dari proses pembelajaran untuk persiapan penelitian tesis mahasiswa prodi Magister Ketahanan Energi Unhan.

Adriansyah dan Budiman didaulat menjadi dosen tamu, untuk berbagi pengetahuan serta pengalaman terkait geliat program pengelolaan sumber daya energi yang selaras dengan isu ESG.

Adriansyah Chaniago di hadapan mahasiswa dan dosen memaparkan pengalaman PT Vale Indonesia dalam menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan selama 54 tahun beroperasi di Luwu Timur.

Baca juga: UNIK! Pria Ini Nikahi Gadis di Konawe Utara, Beri Mahar Berupa Saham 500 Lembar dari PT Vale

Ketahanan energi disebutnya bisa dibangun dengan praktik pertambangan berkelanjutan, seperti yang digaungkan PT Vale Indonesia sejauh ini.

"Kita PT Vale Indonesia menyadari bahwa bumi tidak bisa lagi menunggu. Kita perlu ambil bagian untuk menekan laju peningkatan suhu," ungkap Aad, sapaan akrabnya.

"Jadi dibutuhkan banyak mineral, termasuk nikel untuk mendukung transisi energi yang diusung Pemerintah Indonesia pada 2060," lanjutnya.

Dia memprediksi permintaan nikel sulfat untuk kebutuhan pengembangan kendaraan listrik pada 2025 akan meningkat pesat.

Di sisi lain, dibutuhkan investasi yang cukup besar. Sementara, Indonesia masuk dalam salah satu negara penghasil nikel terbesar dunia.

Baca juga: Sosok Pria Viral Lamar Gadis dengan Mahar Saham PT Vale Indonesia atau INCO di Konawe Utara Sultra

Adriansyah Chaniago menyebut, sekitar 22 persen cadangan nikel dunia ada di Indonesia dan sebagian besar ada di Pulau Sulawesi.

PT Vale Indonesia, kata Adriansyah, akan memanfaatkan peluang tersebut lewat investasi proyek jangka panjang pengolahan nikel berkelanjutan di Blok Pomalaa, Site Morowali, dan Sorowako.

Aad menerangkan jika industri seperti PT Vale Indonesia menempuh jalan panjang untuk sampai pada tahap menghasilkan produk ramah nikel.

"Ironis jika bisa menikmati fasilitas kendaraan listrik, tetapi harus meninggalkan beban bagi negara yang memiliki kekayaan nikel seperti Indonesia," ujarnya.

"Ini konsep harus jadi fokus kita, pengelolaan sumber daya ramah nikel seperti apa yang tidak menimbulkan beban di kemudian hari? Dari segi ESG, sektor penambangan masih dianggap high risk terutama wilayah Asia Pasifik di mana kita beroperasi," tambahnya.

Baca juga: Pengakuan Gadis Konawe Utara yang Dinikahi dengan Mahar Pernikahan 500 Lembar Saham Vale atau INCO

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved