Berita Kolaka
Pabrik Smelter Nikel di Pomalaa Sultra Mulai Dibangun, PT Vale Bakal Serap 12 Ribu Tenaga Kerja
PT Vale Indonesia akan menyerap 12 ribu tenaga kerja di pabrik smelter yang baru mulai di bangun di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sultra.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - PT Vale Indonesia akan menyerap 12 ribu tenaga kerja di pabrik smelter nikel yang baru mulai dibangun di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Pabrik smelter nikel Blok Pomalaa dengan nilai investasi mencapai US$ 4,5 miliar atau setara Rp 70,65 triliun (kurs Rp 15.700) tersebut ditargetkan rampung dan direncanakan mulai beroperasi pada 2025 mendatang.
Presiden Direktur atau CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy, meyakini ekspansi blok Pomalaa akan membawa dampak positif bagi perekonomian nasional khususnya di daerah di mana perusahaan beroperasi, salah satunya dengan membuka lapangan pekerjaan.
"Pembukaan proyek ini kami harapkan dapat menyerap tenaga kerja sampai 12 ribu orang dari pabrik dan tambang," ujar Febri dalam sambutannya di seremonial Ground Breaking Blok Pomalaa, Minggu (27/11/2022).
Baca juga: Singgung AMDAL, Menko Luhut Binsar Pandjaitan Permudah Izin PT Vale, Ini Alasannya
Selain itu, dia juga memastikan penyerapan tenaga kerja di proyek ini tebtunya mayoritas dari warga lokal. Namun, kebutuhan tenaga kerja asing masih diperlukan di awal pembangunan smelter.
Mengingat beberqpa alat yang digunakan PT Vale di Blok Pomalaa menggunakan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang disediakan oleh perusahaan asal China, Zhejiang Huayou Cobalt Company.

"Dan kami sepakat akan ada beberapa pengalihdayaan bagi pekerja Indonesia seperti yang sudah kami lakukan secara konsisten di Luwu Timur," tegasnya.
Diketahui dalam proyek ini PT Vale Indonesia berperan memasok biji nikel dari tambang, sedangkan Huayou akan memastikan pengolahan nikel berlangsung di pabrik berbasis HPAL yang akan memproduksi MHP dengan prediksi produksi hingga 120.000 ton.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)