Berita Kendari
Penjelasan RSUD Kendari Soal Video Viral Pasien Diduga Ditelantarkan Gegara Kamar Perawatan Penuh
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari memberikan tanggapan soal pasien yang diduga ditelantarkan karena tidak mendapat pelayanan.
Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari memberikan tanggapan soal pasien yang diduga ditelantarkan karena tidak mendapat pelayanan.
Insiden penelantaran pasien di RSUD Kota Kendari yang terjadi pada Selasa (7/2/2023) malam, viral setelah pihak keluarga pasien memposting video ke media sosial.
Lewat postingan, keluarga pasien menyebut pihak RSUD tidak melayani karena kamar pasien yang pakai BPJS Kesehatan sudah penuh, sehingga pasien tidak mendapat perawatan di UGD sampai jam 11 malam.
Sementara, pihak keluarga yang mengecek ruangan untuk pelayanan pasien BPJS Kesehatan Kelas I melalui aplikasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masih ada yang kosong.
Direktur RSUD Kota Kendari, dr Sukirman mengatakan pihaknya membantah tidak memberikan pelayanan kepada pasien tersebut.
Baca juga: Pasien RSUD Kendari Diduga Diterlantarkan, Keluarga Curhat Kamar Disebut Penuh Ternyata Masih Ada
Hanya saja, kata dia, petugas masih mendata karena kamar untuk pasien dengan pelayanan BPJS Kesehatan Kelas I sudah penuh.
"Kami sampaikan kamar yang tersedia sesuai dengan kartu BPJS Kesehatan Kelas I sudah penuh. Sementara kamar yang masih kosong Kelas III," ungkapnya saat diwawancarai, Rabu (8/2/2023).
dr Sukirman mengatakan pihak keluarga pasien sempat ribut dengan petugas karena menganggap pihak RSUD berbohong untuk persediaan kamar pelayanan.
Sehingga, petugas berencana merujuk pasien tersebut ke Rumah Sakit Santa Ana Kendari yang masih tersedia layanan kamar Kelas I untuk pesien.
Namun, upaya itu ditentang pihak keluarga pasien karena menginginkan tetap dirawat di RSUD Abunawas Kota Kendari.
Baca juga: RSUD Bahteramas Sultra Instruksikan Dokter dan Apotek Tak Beri Resep Obat Sirup ke Pasien Anak
"Jadi kami mau naikan ke kamar VIP tapi tidak ada. Sementara untuk layanan Kelas III mereka juga tidak mau karena tidak sesuai kelasnya," jelas dr Sukirman.
dr Sukirman menjelaskan kondisi pasien yang masuk di UGD pada pukul 21.00 wita dengan keluhan panas tinggi.
Saat itu, kata dia, petugas memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan operasional (SOP).
"Jadi pasien juga sudah kami tangani, kita beri infus, obat dan setelah diperiksa dianjurkan untuk rawat inap," tutur dr Sukirman.
Sebelumnya diberitakan, beredar sebuah postingan akun Facebook yang mengaku keluarga pasien ditelantarkan yang dirawat di RSUD Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca juga: Pemkot Kendari Terima 1 Unit Mobil Ambulance, Pj Wali Kota Minta RSUD Abunawas Fungsikan Secara Baik
Akun Facebook Andi Lujno Armitasya mengunggah curhatannya tersebut melalui akun Facebook miliknya.
Ia merasa tak terima karena sang adik yang sedang dirawat tidak mendapatkan kamar perawatan di RSUD Kota Kendari.
RSUD Kota Kendari lantas disebut menerlantarkan pasien karena mengaku kamar perawatan sedang dalam kondisi penuh.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang kakak pasien bernama Andi Lujno Armitasya saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.
Kakak pasien menyebut kejadian bermula saat keluarganya membawa sang adik di RSUD Kota Kendari di Jl ZA Sugianto No 39, Kambu, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Baca juga: RSUD Kendari Resmi Naik Tingkat Tipe B, Wali Kota Sulkarnain Harap Pelayanan Prima ke Masyarakat
"Saat itu, sang adik sedang sakit demam panas tinggi. Mereka tiba di rumah sakit sekitar setengah sembilan dan langsung ke IGD," tuturnya saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.
Kata ia, di rumah sakit pihaknya pun melakukan pengurusan administrasi agar adiknya tersebut segera mendapatkan pertolongan awal.
"Kita tiba pertama, kata salah satu dokter kamar rawat masih ada, pas lagi mengisi administrasi tiba-tiba petugasnya bilang kamar kelas satu kosong," tuturnya.
Keluarganya pun, kata dia, meminta agar adiknya dimasukan saja ke kamar Kelas III untuk mendapatkan tindakan pertama.
"Kita minta di kamar Kelas III saja, hanya mereka bilang kalau prosesnya ribet karena BPJS Kesehatan pasien dia Kelas I," tuturnya.
Baca juga: RSUD Kota Kendari Jadi Rumah Sakit Pendidikan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Katanya, yang menambah kesal selama dua jam adiknya terbaring di IGD, pihak rumah sakit belum memberikan tindakan medis pertama.
"Sebetulnya dokter mau melayani, tapi oknum pegawai di situ melarang karena adikku belum punya kamar, jadi tidak ada tindakan apa-apa selama dua jam lebih, biar diinfus tidak," sebutnya.
Karena kesal dengan pelayanan tersebut, ia kemudian membuka aplikasi JKN untuk mengecek jumlah kamar kosong yang tersedia di RSUD Kota Kendari.
"Setelah saya cek, ternyata kamar Kelas I masih ada empat kamar yang kosong, saya kasih lihat aplikasi dan mereka masih ngotot kalau kamar kosong," jelasnya.
"Sementara yang update jumlah kamar tersebut rumah sakit sendiri, di mana update terakhirnya jam sembilan sedangkan adikku sebelum jam sembilan ada memang di sana," tuturnya.
Baca juga: Daftar Pejabat Dilantik Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, Direktur RSUD, Direksi Perumda Pasar
Setelah terjadi perdebatan, kata dia, pegawai rumah sakit mempersilakan pihaknya untuk mengecek sendiri kamar tersebut.
"Setelah dicek ternyata kosong, lalu terjadi perdebatan, sampai ada video tersebut," tutur Andi Lujno Armitasya.
Usai kejadian tersebut, kata dia, pihak pegawai rumah sakit kemudian memperbolehkan adiknya untuk mengisi kamar Kelas III.
"Namun, karena sudah terlanjur kecewa, adikku dibawa pulang, tidak dirawat di situ," tutur Andi Lujno Armitasya.
Ia bersuara seperti itu agar menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk bersuara apabila tidak mendapatkan pelayanan maksimal.
Baca juga: Kisah Perawat di RSUD Kendari Pertama Kali Tugas Rawat Pasien Covid-19, Sempat Ditentang Orangtua
"Karena itu haknya kita, kita bayar BPJS Kelas I tiap bulan, baru saat digunakan kami dipimpong kiri kanan, bagaimana dengan yang Kelas III," tuturnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)
RSUD
Sulawesi Tenggara
Sultra
video viral
viral video
pasien
penjelasan
dr Sukirman
Berita Kendari
Berita Sulawesi Tenggara
Berita Sultra
BPJS Kesehatan
Kendari
Mobil Pick Up Tabrak Pagar SMP di Baubau Sultra Disebut Alami Ban Selip, 3 Korban Dilarikan ke RSUD |
![]() |
---|
Abdul Azis Sampaikan Program Strategis 2023 saat Momen HUT Koltim, Ada RSUD hingga Mall Pelayanan |
![]() |
---|
RSUD Kota Kendari Sulawesi Tenggara Target Raih Predikat Akreditasi Bintang Lima |
![]() |
---|
Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Tidak Ada di Kendari, RSUD Abunawas Tetap Siagakan Pelayanan |
![]() |
---|
Satpam RSUD Baubau Dibacok OTK Saat Bertugas, Dua Pelaku Bawa Parang dan Busur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.