Berita Wakatobi

Inovasi Ani Cake Wakatobi 10 Tahun Berbisnis Kuliner, Dari Kue Hingga Kembangkan Bahan Pangan Lokal

Inovasi Ani Cake Wakatobi sejak 10 tahun berbisnis kuliner, dari kue hingga kembangkan bahan pangan lokal jadi sesuatu yang menarik untuk disantap.

Ani Cake Wakatobi
Inilah inovasi Ani Cake Wakatobi sejak 10 tahun berbisnis kuliner, dari kue hingga kembangkan bahan pangan lokal jadi sesuatu yang menarik untuk disantap. Ani Cake Wakatobi merupakan sebuah brand produk kuliner lokal di Sulawesi Tenggara. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, WAKATOBI- Inilah inovasi Ani Cake Wakatobi sejak 10 tahun berbisnis kuliner, dari kue hingga kembangkan bahan pangan lokal jadi sesuatu yang menarik untuk disantap.

Ani Cake Wakatobi merupakan sebuah brand produk kuliner lokal di Sulawesi Tenggara. 

Dari namanya saja sudah diketahui pasti, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini berasal dari Kabupaten Wakatobi, Sultra.

Lokasi pusatnya berada di depan Bank Sultra, Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi.

Baca juga: Emak-emak di Festival Kuliner Pariwisata Baubau Sultra Ditantang Chef La Ode Buat Olahan Ikan

Sebuah Kabupaten di Sultra yang memiliki keindahan pariwisata yang dipuja dunia. Bahkan ditetapkan sebagai Top 10 Destination di Indonesia.

Tak banyak yang tahu, Wakatobi memiliki potensi dalam bidang kuliner. Hal inilah yang menjadi pondasi Ani Cake Wakatobi untuk mengembangkan hal tersebut.

Seperti yang diungkapkan owner Ani Cake Wakatobi, Ani Daud (41) kepada Tribunnewssultra.com, Rabu (11/1/2023).

Lantas bagaimana perjalanan bisnis kuliner Ani Cake Wakatobi?

Inilah inovasi Ani Cake Wakatobi sejak 10 tahun berbisnis kuliner, dari kue hingga kembangkan bahan pangan lokal jadi sesuatu yang menarik untuk disantap. Ani Cake Wakatobi merupakan sebuah brand produk kuliner lokal di Sulawesi Tenggara.
Inilah inovasi Ani Cake Wakatobi sejak 10 tahun berbisnis kuliner, dari kue hingga kembangkan bahan pangan lokal jadi sesuatu yang menarik untuk disantap. Ani Cake Wakatobi merupakan sebuah brand produk kuliner lokal di Sulawesi Tenggara. (Istimewa)

Semua berawal dari hobi seorang Ani Daud. Pada tahun 2013, ia pun memutuskan untuk membuka bisnis kuliner diawali dengan berbagai olahan kue.

Misalnya saja kue ulang tahun, kue kering, kue bolu gulung, yang bakal diolah ketika sudah ada pemesan saja.

Di awal kemunculannya di Pulau Wangiwangi, ibu kota Kabupaten Wakatobi, Ani Cake Wakatobi begitu identik dengan kue ulang tahunnya.

Ani Daud membuat berbagai karakter unik ataupun kartun yang sebelumnya belum pernah ada di Wakatobi.

Ia membuatnya sendiri di rumah dengan alat dan bahan yang dimilikinya.

Bisnis tersebut terus berkembang dari hari ke hari.

Baca juga: Meriahkan HUT Baubau, La Ode Master Chef Indonesia Tampil di Festival Kuliner Pariwisata di Kotamara

Sampai pada tahun 2018, Ani Daud pun mulai menyewa sebuah tempat khusus untuk memasarkan sejumlah produknya.  

Ia juga menggaet beberapa karyawan untuk membantunya.

Pasalnya Ani Daud sudah mulai menerima cukup banyak orderan.

Berjalannya waktu, Ani Daud melakukan inovasi dengan menambah produk dagangannya.

Ia membuat kue brownis dan berbagai aneka jenis dessert seperti roti dan pudding.

Tak disangka antusias warga Wakatobi untuk menyantap segela produk kulinernya pun membludak.

Inilah inovasi Ani Cake Wakatobi sejak 10 tahun berbisnis kuliner, dari kue hingga kembangkan bahan pangan lokal jadi sesuatu yang menarik untuk disantap.
Ani Cake Wakatobi merupakan sebuah brand produk kuliner lokal di Sulawesi Tenggara.
Inilah inovasi Ani Cake Wakatobi sejak 10 tahun berbisnis kuliner, dari kue hingga kembangkan bahan pangan lokal jadi sesuatu yang menarik untuk disantap. Ani Cake Wakatobi merupakan sebuah brand produk kuliner lokal di Sulawesi Tenggara. (Ani Cake Wakatobi)

Ani Daud tak kehilangan akal. Ia lantas mengembangkan berbagai produk lagi dari sumber daya lokal yang ada di Pulau Wangiwangi.

Di Pulau Wangiwangi umbi-umbian, belimbing, dan ikan tuna cukup mudah didapatkan dan menjadi panganan lokal sehari-hari masyarakat setempat.

Ide kreatif pun dikerahkan untuk bisa membuat bahan lokal itu lebih nikmat disantap.

Ia lalu membuat selai belimbing wuluh, sambal tuna asap, dan keripik ubi atau senga-senga (sebutan warga lokal Wangiwangi).

Bukan tanpa alasan, Ani Daud terpikir untuk bisa membesarkan produk UMKM lokal hingga sampai ke pasar modern.

Cita-citanya tersebut dilakukannya dengan telaten, konsisten, dan percaya diri.

Pasalnya, menurutnya misi yang ingin dicapainya tidak hanya untuk keuntungan pribadi namun bisa membawa nama Wakatobi terus dikenal tak hanya keindahan wisatanya melainkan pula kuliner khas yang mampu bersaing.

Baca juga: Edukasi Pangan Sehat Pemkot Kendari Sasar Kantin Sekolah, Komunitas Kuliner hingga Pelajar

“Menciptakan produk dengan mengutamakan penggunaaan sumber daya lokal, namun dikemas secara modern, sehingga bisa bersaing di pasar modern dan pasar yang lebih luas,” tuturnya.

Hal ini sejalan pula dengan visi Ani Daud “Local Exelent Cita Rasa Wakatobi".

Bangga Dengan Produksi Lokal

Ani Daud mengungkapkan sebagai warga Wakatobi, ia bangga dengan mengkonsumsi produk lokal. Terlebih saat ini, banyak produk-produk lokal yang mampu bersaing dengan produk lainnya.

“Semakin banyak yang menggunakan produk lokal, maka akan membuat komunitas lokal (UMKM) bisa bertahan , berkembang dan maju, bila permintaaan akan produk lokal meningkat , maka prosudusen produk lokal akan meningkatkan jumlah produksi, perekrutan tenaga kerja, penggunaan bahan baku lokal juga akan meningkat,” jelasnya.

Inilah inovasi Ani Cake Wakatobi sejak 10 tahun berbisnis kuliner, dari kue hingga kembangkan bahan pangan lokal jadi sesuatu yang menarik untuk disantap. Ani Cake Wakatobi merupakan sebuah brand produk kuliner lokal di Sulawesi Tenggara.
Inilah inovasi Ani Cake Wakatobi sejak 10 tahun berbisnis kuliner, dari kue hingga kembangkan bahan pangan lokal jadi sesuatu yang menarik untuk disantap. Ani Cake Wakatobi merupakan sebuah brand produk kuliner lokal di Sulawesi Tenggara. (Istimewa)

Sampai pada akhirnya, kata Ani Daud, perkembangan UMKM pada dasarnya akan berdampak untuk masyarakat setempat.

Pemasaran Sampai ke Luar Negeri

Usaha 10 tahun selama Ani Cake Wakatobi berdiri dan mulai memasarkan produknya ini pun membuahkan hasil.

Bahkan pemasaran telah sampai ke luar negeri.

Proses yang dilakukan Ani Cake Wakatobi sebagai brand kue dan pangan lokal, tidak mudah.

Pasalnya melalui berbagai tahapan dan seleksi yang dilakukan untuk uji kelayakan pasar.

Ani Daud mengikuti program dari  NSLIC (National Support for Local Investment Climates).

NSLIC yaitu program kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas dan Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC).

Baca juga: Pemprov Sultra Minta ICCN Perkenalkan Tenun, Destinasi Wisata hingga Kuliner Khas Sulawesi Tenggara

Tujuannya yaitu untuk mengembangkan kapasitas serta meningkatkan iklim investasi lokal serta ekonomi lokal dan daerah di beberapa kabupaten/kota terpilih di Provinsi Sulawesi Tenggara

Ani Daud tak ingin menyianyiakan kesempatan tersebut, sampai pada akhirnya, ia terpilih menjadi salah satu UMKM di Sultra untuk dibina NSLIC.

“Dalam pembinaan NSLIC kami didampingi  bagaimana produk bisa menjadi berkuliatas, baik dari segi isi dan kemasan, juga dari sisi perizinan dan legalitas pruduk. Produk kami dibantu dipromosikan ke beberapa pameran, bahkan pasaran,” jelasnya.

Kerjasama yang terjalin bahkan tak sampai disitu, Ani Cake Wakatobi juga berpeluan untuk dipasarkan ke luar negeri.

Salah satunya di Belgia. Saat dikenalkan dengan buyer di Belgia, Ani Daud harus melalui beberapa proses kurasi produk dan tes pasar.

Baca juga: Kenapa Tampilan Google Ada Kuliner Khas Indonesia Tempe Mendoan? Simak Sejarah Hingga Manfaatnya

Hal ini dimaksudkan sebagai uji kelayakan produk yang bakal dipasarkan ke luar negeri.

Diantara produk panganan lokal lainnya, sambal tuna asap lolos kurasi dan siap dipasarkan di luar negeri.

“alhamdulillah produk sambal kami masuk dari beberapa produk UMKM yang dinyatakan lulus  kurasi produk,” jelasnya.

Ia pun  mengungkapkan pencapaian ini akan terus dimaksimalkan untuk bisa memberikan yang terbaik pada customer.

“Dengan terus menjaga  memperbaiki kualitas produk-produk yang kami hasilkan, harapan dan impian kami kedepannya produk kami dapat menjadi salah satu produk lokal yang bisa bersaing dipasar yang lebih luas dan bisa menjadi produk lokal yang bisa dibanggakan,” jelasnya.

Inilah inovasi Ani Cake Wakatobi sejak 10 tahun berbisnis kuliner, dari kue hingga kembangkan bahan pangan lokal jadi sesuatu yang menarik untuk disantap. Ani Cake Wakatobi merupakan sebuah brand produk kuliner lokal di Sulawesi Tenggara.
Inilah inovasi Ani Cake Wakatobi sejak 10 tahun berbisnis kuliner, dari kue hingga kembangkan bahan pangan lokal jadi sesuatu yang menarik untuk disantap. Ani Cake Wakatobi merupakan sebuah brand produk kuliner lokal di Sulawesi Tenggara. (Istimewa)

Produk Terlaris

Diakui Ani Daud dari banyaknya produk kuliner yang dibuat paling terlaris adalah brownis coklat dan pandan, aneka roti juga puding.

Tak hanya itu, ia terus mendorong penjualan sambal tuna asap juga agar sampai keluar Wakatobi.

Bahkan produk sambal tuna asap ini sudah ada di beberapa supermarket di Kota Baubau hingga Kota Kendari.

Adapun lokasinya di Baubau berada di 2 Sekawan, Rika Mart, Grosir Putri, Liwanda Mart, dan Zava Mart.

Sedangkan di Kendari, berada di pusat oleh-oleh Kampung Bakau.

Ani Daud mengungkapkan keunggulan dari produk pangan lokal yang dibuatnya.

Baik sambal tuna asap, keripik dan selai belimbing tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga aman dikonsumsi.

Untuk sambal tuna asap bisa bertahan di suhu ruang selama tiga bulan, tanpa pengawet dan penyedap rasa.

Sambal tuna asap dibanderol dengan harga Rp 55 ribu, tersedia pula ukuran sachet harga Rp 8 ribu.

Lalu, selai belimbing bisa bertahan  12 bulan di suhu ruang. Produk ini dapat dibeli dengan harga Rp 50 ribu.

 Penjualan pun dilakukan dengan online dengan langsung menghubungi akun Instagram @anihamrin atau Facebook Ani Daud. (*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved