SD Katolik Pelangi Kendari Gelar Karya Edukasi Kearifan Lokal, Tampilkan Baju Adat dan Kuliner

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sekolah Dasar (SD) Katolik Pelangi Kendari gelar karya Kearifan Lokal guna memberikan edukasi kepada siswa siswi.

Pentingnya mengenal daerah sendiri merupakan edukasi terpenting, untuk untuk memperkenalkan khas daerah yang dimiliki.

Pentingnya kegiatan seperti memperkenalkan pakaian adat daerah, makanan khas, hingga musik tradisional asal Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Sekolah (Kepsek) SD Katolik Pelangi, Hilarius Jon mengatakan kegiatan semacam ini merupakan salah satu program yang dicanangkan pemerintah.

Baca juga: Nikmati Kearifan Lokal Pulau Darawa Wakatobi, Belajar hingga Panen Rumput Laut Bersama Warga

"Dari tujuh program yang telah ditetapkan tersebut, kami pada tahun ini mengambil tema Kearifan Lokal, tahun depan (2023) tentunya kami akan mengambil program atau tema lainnya,"ungkapnya, Sabtu (26/11/2022).

Hilarius menambahkan, alasan SD Katolik Pelangi mengambil tema Kearifan Lokal karena untuk memperkenalkan pakaian adat, makanan khas daerah hingga musik tradisional Sultra.

Khusus pakaian adat yang diperkenalkan ke siswa adalah baju adat Buton, Muna dan Tolaki, kemudian musik tradisional yakni musik bambu.

"Untuk permainan lokal yaitu Egrang dan beberapa mainan lainnya yang dibuat secara sederhana, agar siswa siswi bergembira,"tuturnya.

Lanjutnya untuk makanan khas daerah sekolah berakreditasi A tersebut memperkenalkan makanan asal Suku Tolaki yakni Sinonggi.

Katanya, makanan daerah ini diperkenalkan ke siswa agar yang tidak pernah mencoba bisa merasakan.

"Paling tidak, ilmunya mereka dapatkan dengan bagaimana cara atau proses pembuatan makanan itu, kemudian bahan yang digunakan apa saja, selain itu juga kami perkenalkan kue cucur,"imbuhnya.

Lebih lanjut, musik tradisional kami menampilkan ataupun memperkenalkan Musik Bambu.

Kegiatan semacam ini akan terus berlanjut, dengan pesertanya mulai Kelas 1-4, namun pihaknya komitmen mengikutsertakan Kelas 1-6.

Event ini rutin digelar tiap Sabtu sehingga pada pada hari tersebut tidak ada proses belajar mengejar.

"Harapannya kegiatan kami ini bisa dipublikasi atau dikenalkan bukan hanya saja di lingkup sekolah kami akan tetapi diluar sekolah bisa mengetahui bahwa kami menggelar kegiatan semacam ini,"pungkasnya.

(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)