Berita Sulawesi Tenggara

Makna Gelar Adat Kesultanan Buton untuk Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Sulawesi Tenggara

Kepala Staf Angkatan Darat atau Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman mendapatkan gelar adat Kesultanan Buton.

Editor: Aqsa
Kolase foto Dispenad via laman tniad.mil.id
Kepala Staf Angkatan Darat atau Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman mendapatkan gelar adat Kesultanan Buton. Gelar adat Buton yang dianugerahkan kepada KSAD Jenderal Dudung di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara atau Provinsi Sultra, tersebut adalah ‘Kapitaraja Kawasa Yi Nusantara’. Prosesi penganugerahan gelar kehormatan diawali pemasangan baju adat Buton dan pemberian tongkat kepada Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman oleh perangkat Kesultanan Buton. 

Baju serupa juga pernah dikenakannya saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun atau HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, pada 17 Agustus 2022 lalu.

Kala itu, Presiden Jokowi mengenakan busana adat dolomani berwarna merah-merah.

Kini saat penganugerahan gelar kehormatan adat Kesultanan Buton La Ode Muhammad Joko Widodo Lakina Bhawaangi Yi Nusantara mengenakan pakaian adat serupa berwarna hitam-hitam.

Dolomani adalah adalah salah satu baju adat kebesaran yang kerap digunakan Sultan Buton ke-35 Muhammad Ali pada masa tahun 1918-1921.

Dolomani adalah salah satu pakaian kebesaran Kesultanan Buton saat menghadiri upacara-upacara resmi kesultanan.

Baca juga: Jokowi Presiden Pertama Indonesia Bergelar La Ode Muhammad Dari Kesultanan Buton Sulawesi Tenggara

Pakaian ini dihiasi dengan sulaman benang emas atau perak.

Di mana pada pinggiran dan kerah baju adat Kesultanan Buton tersebut dihiasi dengan sulaman bermotif bunga rongo.

Selain itu, pada sisi kanan dan kiri busana adat tersebut juga dilengkapi dengan sulamam randa yang berupa ornament ake.

Begitupun pada sisi kanan dan kiri celana dolomani yang membentuk strip dari atas ke bawah dihiasi pula sulaman bermotif bunga rongo.

Pada kopiah sepanjang pinggiran bawah dihiasi motif bakena uwa dan pada bagian atas kopiah dihiasi dengan bunga kambamanuru.

Pada bagian depan kopiah juga dihiasi kaligrafi dalam bahasa Arab berbunyi ‘Maulana’ yang berarti pemimpin umat.(*)

(TribunnewsSultra.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved