Berita Sulawesi Tenggara

6 Lokasi Pembangunan Kampung Nelayan di Sulawesi Tenggara, Setiap Daerah Terima Anggaran Rp22 Miliar

Sebanyak enam daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditetapkan sebagai lokasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih tahun 2025. 

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
KEPALA PPS KENDARI - Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, Asep Saepulloh saat diwawancara awak media di Kantor PPS Kendari, Jalan H Banawula Sin Apoy, Kelurahan Puday, Kecamatan Abeli, Selasa (28/10/2025). Ia menyebut sebanyak enam daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditetapkan sebagai lokasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih tahun 2025. (Dok : Dewi Lestari) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebanyak enam daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditetapkan sebagai lokasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih tahun 2025. 

Enam daerah dari 17 kabupaten kota di Sultra tersebut yakni Kabupaten Konawe, Kolaka, Bombana, Buton Utara, Buton Selatan, dan Muna. 

Masing-masing daerah memperoleh alokasi dana Rp22 miliar untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana nelayan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Informasi tersebut disampaikan Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, Asep Saepulloh saat diwawancara usai kegiatan pelepasan ekspor cumi-cumi ke Vietnam, di Kendari, Selasa (28/10/2025).

Ia mengatakan pembangunan kampung nelayan ini merupakan salah satu program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto di sektor kelautan dan perikanan. 

Program tersebut ditujukan untuk memperkuat ekonomi nelayan kecil dan mengoptimalkan potensi laut daerah.

“Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Sultra dianggap prioritas karena potensi sumber daya alamnya luar biasa, baik dari segi laut maupun perikanan,” kata Asep.

Baca juga: Gubernur Sultra ASR Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di Kendari, Ada Pabrik Pengalengan Ikan

Asep menyampaikan setiap kampung nelayan merah putih akan dilengkapi fasilitas pendukung seperti pabrik es, cold storage.

Lalu, Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan (SPBUN), tempat pendaratan ikan, dan unit pengolahan hasil laut. 

Fasilitas tersebut diharapkan mampu mempercepat rantai produksi dan distribusi hasil perikanan.

Selain itu, biaya operasional nelayan dapat ditekan sehingga hasil tangkapan bisa memberi keuntungan lebih besar. 

“Kampung nelayan merah putih ini bisa meningkatkan pendapatan karena biaya operasionalnya jadi lebih efisien,” ujarnya.

Ia menyebut pada tahun 2026, Presiden Prabowo, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan berkomitmen untuk membangun 1.000 kampung nelayan merah putih di seluruh Indonesia.

Sehingga, ia berharap Sulawesi Tenggara di tahun 2026 bisa mendapatkan kuota pembangunan kampung nelayan lebih banyak lagi. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved