Berita Kendari
Tiga Tahun Terakhir Total Kasus HIV AIDS di Kendari Capai 319, Akademisi UHO: Mengkhawatirkan
Penyakit HIV AIDS di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara mulai menghawatirkan. Selama dua tahun menunjukan lompatan signifikan.
Penulis: Sugi Hartono | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Penyakit HIV AIDS di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara mulai menghawatirkan.
Bahkan kenaikan pasien HIV AIDS di Kota Kendari, dua tahun menunjukan lompatan signifikan.
Itu diketahui ketika Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Haluoleo atau UHO Kendari menggelar talk show dan pemutaran film dokumenter mengenai bahaya HIV AIDS, Sabtu (31/12/2022), di Anjungan teluk Kendari.
Baca juga: 104 Kasus Positif HIV AIDS di Kendari, Dinkes Catat Mayoritas Warga Luar Kota, Rutin Deteksi Dini
Wakil Dekan III, sekaligus sutradara dalam Film, Sunandar Ihsan mengatakan data yang dihimpun 2020.
Terkonfirmasi positif yakni 7 orang, kemudian meningkat menjadi 285 orang ditahun 2021 dan menjadi 319 kasus ditahun 2022.
" Ini sangat menghawatirkan, dan harus ada tindakan bersama terkait pencegahan bahaya HIV AIDS ini," tuturnya
Kata Sunandar Ihsan, Alasan Fakultas Farmasi UHO Kendari konsen dalam kasus ini, karena HIV AIDS adalah penyakit yang menyerang kekebalan tubuh.
" Kualitas hidup orang setelah terkena HIV itu sangat buruk, dia menyerang kekebalan tubuh, menjadikan orang tidak produktif lagi."
"Ini menjadi ancaman karena menularnya lewat cairan tubuh dan gonta ganti pasangan," tuturnya.
Baca juga: Malam Tahun Baru 2023 Mahasiswa Farmasi UHO Ajak Masyarakat Nonton Film Edukasi Pencegahan HIV AIDS
Sunandar Ihsan pihaknya kemudian bersepakat untuk membuat film dokumenter dan melakukan pemutaran di Anjungan Teluk Kendari.
"Kita harapkan pesan terkait bahaya HIV AIDS ini bisa tersampaikan kepada semua orang, kita pilih Anjungan Teluk Kendari."
"Karna disini merupakan titik sentra berkumpulnya banyak orang untuk merayakan pergantian tahun," ucapnya.
Sementara itu Nadia (samaran) yang merupakan pengidap HIV AIDS yang menjadi narasumber dalam dokumenter tersebut mengatakan Ia tertular penyakit ini lewat suaminya.
" Saya ndak tau kalau suamiku ini dia suka laki-laki, disitu saya tertular," tuturnya
Nadai mengaku dirinya langsung drop ketika dirinya mengidap penyakit tersebut.
"Kaya hancur duniaku, makanya saya ingatkan kepada anak anak muda, hati hati pili pasangan dan pergaulan," ujarnya. (*)
(Tribunnewssultra.com/Sugi Hartono)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.