Berita Kendari

Jalan Rusak di Amohalo Baruga Kendari Bakal Diaspal Tahun 2026, Mudahkan Petani Angkut Hasil Panen

Kondisi akses jalan ke Persawahan Amohalo, Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masih berbatu.

TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti
JALAN RUSAK AMOHALO - Kondisi akses jalan ke Persawahan Amohalo, Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masih berbatu, Rabu (8/10/2025). Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran mengatakan pengaspalan jalan rusak di wilayah tersebut dilakukan pada tahun 2026. (TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kondisi akses jalan ke Persawahan Amohalo, Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masih berbatu.

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran mengatakan pengaspalan jalan rusak di wilayah tersebut dilakukan pada tahun 2026.

"Tahun 2026, dari pertengahan jalan di depan panjangnya kurang lebih dua kilometer, hampir tiga kilometer," katanya saat diwawancarai, Rabu (8/10/2025).

Akibat jalan rusak, para petani sulit mendistribusikan atau mengangkut hasil panen yang menyebabkan penurunan pendapatan.

Olehnya itu, pengaspalan dilakukan untuk mempermudah aksesibilitas petani, meningkatkan efisiensi, serta mendukung produktivitas masyarakat.

Baca juga: Wali Kota Kendari Siska Tunjuk Pelaksana Tugas Sekwan dan Camat Poasia, Perpanjang Plt Kadis Damkar

Ketua Kelompok Tani Samaendre, Arif Rante, mengatakan apabila jalan sudah teraspal, maka Amohalo pun bakal menjadi agrowisata pertanian.

Dengan demikian, akses jalan yang mulus bisa menumbuhkan kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM.

"Ini jalan kan melingkar, kalau ini sudah dikerja tanpa diminta masyarakat akan datang, butuh minum di pinggir jalan, secara otomatis perekonomian bisa tumbuh," jelasnya.

Sebagai informasi, Siska menghadiri agenda panen raya di Persawahan Amohalo beserta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari.

Acara seremonial ini juga dihadiri oleh Kepala Perum Bulog Sultra, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Sultra, serta Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan Sultra.

Baca juga: Momen Forkopimda Sulawesi Tenggara Panen Jagung di Kolaka Timur, Kapolda Dukung Swasembada Pangan

Luas areal sawah yang dipanen yaitu 320 hektare, dengan produksi rata-rata mencapai 5,5 ton per hektarenya.

Diproyeksikan, produksi untuk musim tanam kedua di Kelurahan Baruga ini mencapai 1.760 ton Gabah Kering Panen atau GKP.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kendari, Makmur mengatakan, hingga saat ini luas areal yang sudah dipanen sekira 100 hektare.

Ada empat varietas padi yang ditanam oleh petani, antara lain Inpari 32, Ciherang, Kopid, dan Mekongga.

Pada 2026, Distan Kendari berupaya meningkatkan indeks pertanaman menjadi tiga kali dalam setahun.

Baca juga: Momen Anak Binaan LPKA Kendari Jual Hasil Panen ke Pasar Ranomeeto Konawe Selatan Sulawesi Tenggara

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved