Berita Kendari
Kasus HIV-AIDS di Kota Kendari Meningkat Tahun 2022 hingga Juli Dinkes Mencatat 152 Kasus
Kasus HIV-AIDS di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2022 ini meningkat tercatat sebanyak 152 kasus.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.XOM, KENDARI - Kasus HIV-AIDS di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2022 ini meningkat dibandingkan 2021 lalu.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari Ellfi mengatakan jumlah kasus HIV-AIDS dari Januari hingga Juli 2022 tercatat sebanyak 152 kasus.
Kata dia, jumlah ini meningkat ketimbang kasus HIV-AIDS atau sepanjang tahun 2021.
Di mana tercatat dari Januari hingga Desember 2021 lalu jumlah kasus HIV-AIDS sebanyak 108 kasus.
Baca juga: Dinkes Kendari Catat Kematian Karena DBD hingga Juli 2022 Sebanyak 4 Orang Dari 170 Kasus
"Jika dibandingkan dengan kasus tahun sebelumnya, terlihat jelas ada kenaikan jumlah, di 2021 itu sebanyak 108 kasus sedangkan pada 2022 hingga Juli sudah melebihi jumlah tahun sebelumnya," kata Elfi, Selasa (30/8/2022).
Selain itu, kasus di 2022 ini juga meningkat, di mana berdasarkan data Juni 2022 ada sebanyak 104 kasus, kemudian pada Juli mengalami kenaikan bertambah 48 kasus sehingga total kasus menjadi 152 kasus.
Menurutnya, kenaikan jumlah kasus HIV AIDS tersebut tidak terlepas dari terbukanya tempat hiburan malam (THM), sebab salah satu penyebaran HIV adalah melalui hubungan seksual, di mana THM menjadi wadah aktivitas tersebut.
Baca juga: 104 Kasus Positif HIV AIDS di Kendari, Dinkes Catat Mayoritas Warga Luar Kota, Rutin Deteksi Dini
Dia menyebutkan, selain hubungan seksual, HIV AIDS juga bisa menular karena tidak berperilaku hidup sehat, hingga penyalahgunaan jarum suntik.
Dia menambahkan, untuk kasus terbanyak masih sama dengan bulan-bulan sebelumnya yakni kategori lelaki suka lelaki (LSL).
Selain sosialisasi, pihaknya juga terus mengedukasi masyarakat dan meminta agar masyarakat mau melaporkan diri atau memeriksa kesehatan di Puskesmas terdekat se Kota Kendari.
"Kami rutin melakukan screening, pendeteksian dini baik secara mobile ataupun bagi pekerja yang memiliki gejala atau indikasi, dengan kesadaran diri datang ke layanan kesehatan," ucapnya.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)