Update Perang Hari Ke-162: Rusia dan Ukraina Saling Tuduh atas Serangan yang Tewaskan 53 Tentara

Kondisi terkini perang Rusia vs Ukraina Kamis (4/8/2022): Moskow-Kyiv saling tuduh atas serangan di barak militer yang tewaskan 53 orang, PBB bergerak

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
AP Photo/Rodrigo Abd
Foto Tentara saat berjalan di tengah tank Rusia yang hancur di Bucha, di pinggiran Kyiv, Ukraina, 3 April 2022. Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina hari ke-162 pada Kamis (4/8/2022): Moskow dan Kyiv saling tuduh atas penyerangan penyerangan barak militer di Olenivka, Donetsk, Ukraina Timur, yang tewaskan 53 tawanan perang. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perang yang terjadi di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga Kamis (4/8/2022) terhitung telah berlangsung 162 hari lamanya.

Kabar terbaru di antaranya adalah Rusia dan Ukraina saling tuding atas penyerangan barak militer di Olenivka, Donetsk, Ukraina Timur, yang tewaskan 53 tawanan perang.

Presiden Rusia Vladimir Putin memulai invasi sejak memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).

Serangan ini disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' untuk memberantas 'genosida' di Donbas, serta 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-161: AS Dituding Bocorkan Lokasi Pasukan Putin untuk Diserang

Konflik di antara negara bertetangga tersebut hingga kini terus berlangsung dan belum tampak akan segera berakhir.

Bahkan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut perang Rusia-Ukraina dapat berlangsung selama beberapa tahun.

Kabar Terkini Perang

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-162 perang Rusia dengan Ukraina:

- PBB sedang melakukan misi pencarian fakta sebagai tanggapan atas permintaan dari Rusia dan Ukraina setelah 53 tawanan perang Ukraina tewas dalam ledakan di sebuah barak di Olenivka yang dikuasai separatis.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-160: AS Bakal Kirim Bantuan Senjata Senilai 550 Juta Dolar

Rusia dan Ukraina saling menuduh melakukan serangan itu.

Ukraina mengklaim itu adalah operasi khusus yang direncanakan sebelumnya oleh Kremlin dan dilakukan oleh tentara bayaran Rusia dari Grup Wagner.

Sedangkan Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim militer Ukraina menggunakan roket yang dipasok Amerika Serikat untuk menyerang penjara tersebut.

- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ingin berbicara langsung dengan Presiden Cina Xi Jinping dengan harapan Cina bisa menggunakan pengaruhnya agar Rusia mengakhiri perang.

Baca juga: Update Invasi Rusia Hari Ke-159: Crazy Rich Ukraina Tewas Diserang Pasukan Putin, Diduga Sengaja

Menurut sebuah laporan di South China Morning Post, Zelenskyy mengatakan:

“Ini adalah negara yang sangat kuat. Ini adalah ekonomi yang kuat. Jadi (itu) secara politik, ekonomi dapat mempengaruhi Rusia. Dan Cina (juga) anggota tetap dewan keamanan PBB."

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved