Berita Kendari

Keluarga Korban Ledakan Balon Gas Minta Panitia HUT ke-75 SMP Negeri 1 Kendari Bertanggung Jawab

Keluarga korban ledakan balon gas minta panitia Hari Ulang Tahun atau HUT ke-75 SMP Negeri 1 Kendari bertanggung jawab.

Penulis: Fadli Aksar | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/ Fadli Aksar
Solihin (57) korban ledakan balon gas saat Jalan Santai HUT ke-75 SMP Negeri 1 Kendari masih menjalani perawatan usai operasi kulit di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) dr R Ismoyo Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Senin (4/7/2022). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Keluarga korban ledakan balon gas minta panitia Hari Ulang Tahun atau HUT ke-75 SMP Negeri 1 Kendari bertanggung jawab.

Pasalnya, korban bernama Solihin (57) menderita luka bakar cukup serius hingga harus menjalani operasi kulit di Rumah Sakit Angkatan Darat atau RSAD dr R Ismoyo Kendari.

Istri Solihin, bernama Gunoy (55) mengatakan, peristiwa ledakan balon gas tersebut merupakan kelalaian panitia.

Lantaran, balon gas diletakkan di posisi rendah dan dekat dari jangkauan peserta perayaan HUT ke-75 SMP Negeri 1 Kendari.

"Apalagi balon gas itu diletakkan di dekat genset, getaran saja itu bisa meledak, apalagi mesin yang panas," ujarnya saat ditemui di RSAD dr R Ismoyo atau Korem Kendari, pada Senin (4/7/2022).

Baca juga: Kondisi Terkini Korban Luka Bakar Akibat Ledakan Balon Gas saat Reuni Alumni SMP Negeri 1 Kendari

Selain itu, panitia perayaan hari jadi SMPN 1 Kendari dianggap tidak siap dalam penanganan jika terjadi kondisi darurat.

Kata dia, seperti tak menyiapkan ambulans ketika terjadi sesuatu yang membahayakan peserta jalan santai.

"Karena suami saya diantar bukan pakai ambulans tapi menggunakan mobil pengangkut makanan peserta," imbuhnya.

Dirinya pun makin kesal dengan sikap panitia HUT ke-75 SMP Negeri 1 Kendari, lantaran tidak datang menyampaikan permintaan maaf atau pun keprihatinannya.

"Mereka hanya datang setor muka, saya tidak ketemu mereka. Jadi saya keberatan dengan kejadian ini dan meminta mereka bertanggung jawab," tegas Gunoy.

Istri ungkap kondisi terkini korban luka bakar akibat balon gas meledak saat perayaan reuni alumni SMP Negeri 1 Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Saat ini, korban ledakan balon gas bernama Solihin (57) masih menjalani perawatan setelah operai kulit di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) dr R Ismoyo Kendari.
Istri ungkap kondisi terkini korban luka bakar akibat balon gas meledak saat perayaan reuni alumni SMP Negeri 1 Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Saat ini, korban ledakan balon gas bernama Solihin (57) masih menjalani perawatan setelah operai kulit di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) dr R Ismoyo Kendari. (TribunnewsSultra.com/ Fadli Aksar)

Gunoy bilang, ia hanya meminta itikad baik dari para panitia HUT ke-75 SMP Negeri 1 Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Karena mau dibayar berapapun tak akan mengembalikan kondisi suami saya menjadi normal," tandasnya.

Kondisi Terkini

Sebelumnya, Solihin terkena ledakan balon gas helium saat tengah istirahat setelah jalan santai HUT ke-75 SMP Negeri 1 Kendari, di Kawasan Tugu Religi Kendari, pada Sabtu (2/7/2022) pagi.

Alumni SMP Negeri 1 Kendari Angkatan 1982 ini menderita luka bakar hingga 20 persen di bagian kepala dan tangan usai kejadian.

Baca juga: Warga 2 Desa di Onembute Konawe Protes Suara Keras Ledakan di Gunung Kouhu, Sejumlah Rumah Retak

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved