BKKBN Sultra
Sejarah Harganas BKKBN, Perjuangan Membangun Bangsa dan Keluarga Merupakan Satu Napas Kehidupan
Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, tak serta merta menjadikan Indonesia bisa membangun sesuai cita-cita para pendiri bangsa.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, tak serta merta menjadikan Indonesia bisa membangun sesuai cita-cita para pendiri bangsa.
Bangsa Indonesia tetap harus berjuang, negara meminta masyarakatnya untuk turut ambil bagian dalam perjuangan bersenjata.
Perjuangan itu tidaklah mudah dan murah. Bahkan para pejuang kemerdekaan saat itu harus rela mengorbankan nyawa, harta, dan berpisah dengan keluarga demi mencapai cita-cita kemerdekaan.
Impian tersebut barulah tercapai pada 22 Juni 1949, yang ditandai dengan Belanda menyerahkan secara utuh kedaulatan Bangsa Indonesia.
Direktur Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) BKKBN, Eka Sulistia Ediningsih mengatakan para pejuang yang gugur kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi dan dimakamkan dengan atau tanpa dikenali.
Baca juga: BKKBN Nilai Banyak Anak dalam Satu Keluarga, Penyumbang Tingginya Angka Prevalensi Stunting
Lanjutnya, para pejuang yang selamat kembali berkumpul kepada keluarganya, setelah sekian lama terpisah selama masa perjuangan.
Momen kembali berkumpulnya para pejuang dengan keluarga pada 29 Juni 1949 ini yang dijadikan peringatan sebagai Hari Keluarga Nasional atau Harganas).
"Jadi, perjuangan membangun bangsa Indonesia dan keluarga adalah satu napas kehidupan. Di mana, membangun keluarga berarti juga membangun bangsa," katanya di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (12/6/2022).
Katanya, peringatan Harganas merupakan upaya mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia, betapa pentingnya suatu keluarga.
Keluarga mempunyai peranan dalam upaya memantapkan ketahanan nasional dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Gelar Kegiatan Evaluasi Kinerja Penyuluh KB melalui Penilaian DUPAK
Eka Sulistia Ediningsih mengatakan dari keluargalah kekuatan dalam pembangunan suatu bangsa akan muncul.
Gagasan Awal
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2014 tentang Hari Keluarga Nasional ditetapkan tanggal 29 Juni sebagai Hari Keluarga Nasional dan bukan merupakan hari libur.
Walaupun demikian, peringatan Hari Keluarga Nasional telah dicanangkan oleh Presiden RI, Soeharto pada tanggal 29 Juni 1993 di Provinsi Lampung.
Haryono Suyono merupakan penggagas Hari Keluarga Nasional.
Baca juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Imbau Masyarakat Konsumsi Gizi Baik Cegah Stunting Anak