UE Berencana Galang Dana Hibah dan Pinjaman Bunga Rendah untuk Bangun Ukraina setelah Invasi Rusia

Uni Eropa (UE) dikabarkan merencanakan pinjaman dan hibah untuk membantu membangun kembali Ukraina dari kerusakan dampak invasi Rusia.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Tangkapan Layar France24
Pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Istana Versailles, Prancis pada Kamis (10/3/2022) guna membahas krisis Ukraina akibat invasi Rusia. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Uni Eropa (UE) dikabarkan merencanakan pinjaman dan hibah untuk membantu membangun kembali Ukraina dari kerusakan dampak invasi Rusia.

Bukan hanya itu, UE disebut juga menyarankan penilaian kelayakan penggunaan aset yang disita dari Rusia, imbas terkena sanksi.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, Ukraina dapat menerima pinjaman, hibah, dan mungkin hasil dari properti oligarki Rusia yang disita.

Yakni untuk membantu membayar biaya miliaran euro untuk membangun kembali Ukraina setelah dihancurkan oleh perang yang diluncurkan oleh Kremlin.

Baca juga: Sebut Invasi Rusia Tak Berjalan sesuai Rencana, NATO Yakin Ukraina Bisa Menangkan Perang

Informasi tersebut berdasarkan bocoran dokumen tentang rencana rekonstruksi oleh UE.

Dalam rencana yang disusun di Brussel, Belgia markas UE, Komisi Eropa menyatakan bahwa pemerintah Ukraina harus mengambil pinjaman untuk membayar pembangunan kembali negaranya yang dilanda perang.

Hibah yang tidak dapat dibayar kembali dari negara-negara anggota UE akan memberikan tahap lain dari dana yang dibutuhkan untuk membangun kembali infrastruktur.

Antara lain rumah, sekolah, jalan, rel kereta api, bandara, dan jembatan yang hancur.

Baca juga: Update Hari Ke-82 Perang: NATO Janjikan Dukungan Militer ke Ukraina untuk Hadapi Invasi Rusia

UE juga mengusulkan penilaian kelayakan penggunaan aset yang disita dari sanksi Rusia dan Belarusia setelah adanya proposal dari Kepala Dewan Eropa Charles Michel awal bulan ini.

"Saya benar-benar yakin bahwa ini sangat penting tidak hanya untuk membekukan aset, tetapi juga memungkinkan untuk menyitanya, untuk membuatnya tersedia untuk pembangunan kembali negara," kata Michel kepada kantor berita Ukraina, Interfax.

Anggota parlemen di Inggris dan Amerika Serikat juga telah mengusulkan penyitaan properti Rusia untuk membantu rekonstruksi Ukraina dan meringankan penderitaan para pengungsi negara itu.

Pejabat Brussel juga telah meminta UE untuk meminjam sebagai blok di pasar modal internasional untuk membiayai pinjaman untuk Kyiv.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-81 Perang: Serangan Balasan Ukraina ke Rusia Terjadi di Izium yang Dikuasai Moskwa

Jika disetujui, itu akan menjadi yang kedua kalinya dalam sejarahnya bahwa UE telah meminjam secara keseluruhan daripada sebagai negara anggota individu, setelah mendanai rencana pemulihan Covid-19 750 miliar euro pada tahun 2020.

Ide tersebut dilayangkan dalam rencana bantuan dan rekonstruksi Ukraina yang dilihat oleh Guardian serta diharapkan akan diterbitkan oleh Komisi Eropa pada Rabu (18/5/2022) besok.

Angka-angka dibiarkan kosong dalam dokumen, menunggu diskusi lebih lanjut di Brussel.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved