UE Berencana Galang Dana Hibah dan Pinjaman Bunga Rendah untuk Bangun Ukraina setelah Invasi Rusia
Uni Eropa (UE) dikabarkan merencanakan pinjaman dan hibah untuk membantu membangun kembali Ukraina dari kerusakan dampak invasi Rusia.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Namun, makalah tersebut mencatat bahwa kebutuhan keuangan “diperkirakan akan besar” dan bahwa rekonstruksi akan memakan waktu lebih dari satu dekade.
Baca juga: Ukraina Kumpulkan Mayat Para Tentara Rusia yang Tewas akibat Perang, Disimpan di Gerbong Kereta
Ia juga memperkirakan bahwa kerusakan infrastruktur fisik saja dapat mencapai lebih dari 100 miliar dolar.
Untuk membayar tagihan, komisi mengusulkan campuran hibah dan pinjaman murah di mana negara-negara anggota UE dan negara-negara non-UE dapat memberikan kontribusi melalui program rekonstruksi blok tersebut.
Ukraina akan membutuhkan "bantuan keuangan jangka pendek yang signifikan" untuk mempertahankan layanan dasar, memberikan bantuan kemanusiaan dan memperbaiki infrastruktur penting, menurut dokumen Uni Eropa.
Untuk memenuhi kebutuhan mendesak ini, Komisi Eropa mengusulkan pinjaman dengan suku bunga rendah dengan tenggat waktu pembayaran jangka panjang.
Baca juga: Ukraina Prediksi Berakhirnya Perang & Klaim Ada Kudeta Rusia untuk Gulingkan Putin yang Sakit Kanker
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengusulkan program bantuan senilai 33 miliar dolar untuk Ukraina bulan lalu, yang mencakup lebih dari 20 miliar dolar untuk pengeluaran militer.
UE diketahui juga telah memberikan 4,1 miliar euro dalam bentuk pinjaman darurat dan bantuan kemanusiaan sejak awal invasi Rusia pada 24 Februari 2022 lalu.
UE pun setuju untuk mendanai senjata dan bantuan militer non-mematikan lainnya senilai 1,5 miliar euro.
Ini tidak termasuk uang yang telah disediakan oleh masing-masing negara anggota UE.
Baca juga: Pidato Jokowi di AS: Minta Perang Rusia Vs Ukraina Segera Dihentikan karena Perburuk Perekonomian
Rencana rekonstruksi UE akan dipimpin bersama oleh Brussels dan Kyiv, menurut dokumen tersebut.
Meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan harapan Ukraina untuk bergabung dengan UE, rencana tersebut dimaksudkan untuk membawa calon anggota sejalan dengan standar UE.
Termasuk tentang supremasi hukum, anti-korupsi, energi, dan iklim.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)