Sebut Invasi Rusia Tak Berjalan sesuai Rencana, NATO Yakin Ukraina Bisa Menangkan Perang
Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg menyebut bahwa Ukraina dapat memenangkan perang melawan pasukan Rusia yang telah gagal.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Invasi Rusia di Ukraina telah memasuki bulan ketiga sejak dimulai oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis, 24 Februari lalu.
Namun hingga kini, perang di antara dua negara Eropa bertetangga itu belum juga ada tanda-tanda akan berakhir.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg menyatakan bahwa Ukraina dapat memenangkan perang ini dari Rusia.
Hal itu disampaikan Stoltenberg dipertemuan negara anggota NATO pada Minggu (15/5/2022).
Baca juga: Update Hari Ke-82 Perang: NATO Janjikan Dukungan Militer ke Ukraina untuk Hadapi Invasi Rusia
Dilansir TribunnewsSultra.com dari SKYNews, Stoltenberg juga bersikeras bahwa invasi Rusia "tidak berjalan seperti yang direncanakan Moskow".
"Perang Rusia di Ukraina tidak berjalan seperti yang direncanakan Moskow. Mereka gagal merebut Kyiv (Ibu Kota Ukraina). Mereka mundur dari sekitar Kharkiv. Serangan besar mereka di Donbas terhenti." beber Stoltenberg, Minggu (15/5/2022).

"Rusia tidak mencapai tujuan strategisnya. Ukraina bisa memenangkan perang ini." tegasnya.
Pernyataan Stoltenberg ini muncul saat Finlandia dan Swedia semakin dekat dengan keanggotaan NATO.
Baca juga: Finlandia dan Swedia Akhirnya Konfirmasi Rencana untuk Gabung NATO, Begini Respons Putin
Yang mana langkah Finlandia dan Swedia untuk bergabung ke NATO ini disebut-sebut dapat membalikkan dekade netralitas meskipun ada keberatan kuat dari Rusia.
Hampir tiga bulan sejak Moskow menginvasi Ukraina, Rusia telah berjuang dengan moral yang rendah, strategi yang buruk, kerugian yang tinggi baik pasukan maupun peralatan militer, dan jalur pasokan yang lemah.
Tetapi salah satu faktor utamanya adalah pertahanan sengit yang dipasang oleh tentara profesional Ukraina dan warga sipil.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga percaya diri hingga bersumpah bahwa negaranya akan siap menjadi tuan rumah Eurovision tahun depan setelah kemenangan akhir pekan mereka dalam kontes lagu itu.
Baca juga: Ukraina Prediksi Berakhirnya Perang & Klaim Ada Kudeta Rusia untuk Gulingkan Putin yang Sakit Kanker
"Selangkah demi selangkah, kami memaksa penjajah untuk meninggalkan tanah Ukraina." kata Zelenskyy.
Sementara itu, pasukan Rusia telah mundur dari sekitar Kharkiv, kota terbesar di Ukraina.
Meskipun penembakan terus berlanjut di wilayah Kharkiv yang lebih luas.