Rangkuman Hari Ke-81 Perang: Serangan Balasan Ukraina ke Rusia Terjadi di Izium yang Dikuasai Moskwa
Simak rangkuman terkini perang Rusia dan Ukraina yang memasuki hari ke-81 pada Minggu (15/5/2022).
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Simak rangkuman terkini perang Rusia dan Ukraina yang memasuki hari ke-81 pada Minggu (15/5/2022).
Sejak invasi pada 24 Februari, huru-hara masih terus terjadi di berbagai daerah.
Dikutip Kompas.com dari Reuters, berikut rangkuman lengkapnya:
Baca juga: Finlandia dan Swedia Akhirnya Konfirmasi Rencana untuk Gabung NATO, Begini Respons Putin
Pertempuran
Serangan balasan Ukraina sedang berlangsung di dekat Kota Izium yang dikuasai Rusia.
Tetapi, militer Ukraina melaporkan pasukan Rusia maju ke tempat lain di wilayah utama Donbass.
Intelijen militer Inggris mengatakan, serangan Rusia di Donbass telah kehilangan momentum dan jatuh jauh di belakang jadwal.
Intelijen militer Inggris menambahkan, percepatan yang signifikan tidak mungkin terjadi selama 30 hari ke depan.
Rusia menolak klaim Ukraina telah membakar kapal logistik angkatan laut modern Vsevolod Bobrov di Laut Hitam.
Moskwa justru menunjukkan foto-foto yang mereka sebut sebagai Vsevolod Bobrov tanpa tanda-tanda kerusakan.
Baca juga: Ukraina Kumpulkan Mayat Para Tentara Rusia yang Tewas akibat Perang, Disimpan di Gerbong Kereta
Pengungsi dari Mariupol berbicara tentang kehancuran ketika mereka mencapai Kota Zaporizhzhia dengan mobil dan van setelah menunggu berhari-hari agar pasukan Rusia membiarkan mereka pergi.
Empat serangan rudal menghantam infrastruktur militer di daerah Yavoriv di Ukraina barat, dekat perbatasan Polandia, Minggu pagi.
Kementerian Pertahanan Rusia berujar, pasukannya telah menyerang pos komando Ukraina, gudang amunisi, dan peralatan militer lainnya di beberapa wilayah, termasuk Donbass, menewaskan sedikitnya 100 orang Ukraina.
Baca juga: Pidato Jokowi di AS: Minta Perang Rusia Vs Ukraina Segera Dihentikan karena Perburuk Perekonomian
Diplomasi
Tetangga Rusia, Finlandia, akan mengajukan keanggotaan NATO. Langkah tersebut merupakan perubahan kebijakan besar yang didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina.