Update Hari Ke-63: Rusia Tolak Tawaran Perundingan Ukraina di Mariupol hingga Serangan di Moldova

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yakin Rusia mencoba mengacaukan situasi di wilayah Transnistria Moldova setelah serangkaian ledakan di sana.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
REUTERS/Marko Djurica
Prajurit Ukraina berjalan melalui desa Lukyanivka di luar Ibu kota Kyiv, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, Ukraina pada Minggu, 27 Maret 2022. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Terhitung hingga Rabu (27/4/2022), perang antara pasukan militer Rusia melawan Ukraina telah berlangsung selama 63 hari.

Konflik bersenjata antara kedua negara bertetangga ini diketahui dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.

Yakni setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk melancarkan serangan berskala penuh ke Ukraina.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-63 perang Rusia dengan Ukraina:

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-62 Perang: Sekjen PBB Temui Putin, Perang Rusia Vs Ukraina Meluas ke Moldova?

- Rusia akan berhenti memasok gas ke Polandia dan Bulgaria mulai Rabu (27/4/2022).

Warsawa telah menolak untuk membayar pemasoknya, Gazprom, dalam mata uang Rusia, rubel.

Sebelumnya, Warsawa mengumumkan bahwa mereka menjatuhkan sanksi pada 50 entitas dan individu termasuk perusahaan gas terbesar Rusia.

Sedangkan Bulgaria yang hampir sepenuhnya bergantung pada impor gas Rusia, mengatakan telah memenuhi semua kewajiban kontraktualnya dengan Gazprom.

Baca juga: Update Hari Ke-62: Rusia Klaim Potensi PD III hingga Ukraina Bongkar Patung Solidaritas Kyiv-Moskow

Dan skema pembayaran baru yang diusulkan telah melanggar kesepakatan.

Andriy Yermak selaku Kepala Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, mengatakan bahwa Rusia 'memulai pemerasan gas Eropa'.

- Kementerian Pertahanan Rusia memperingatkan 'tanggapan proporsional' segera jika Inggris melanjutkan 'provokasi langsung' rezim Kyiv.

Yakni setelah Menteri Angkatan Bersenjata Inggris, James Heappey, menggambarkan serangan Ukraina di tanah Rusia yang menghantam pasokan dan mengganggu logistik sebagai 'benar-benar sah'.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-61 Invasi di Ukraina: Rusia Ancam Perang Dunia III, Moskwa Usir Diplomat Jerman

- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meyakini bahwa Rusia sedang mencoba untuk mengacaukan situasi di wilayah Transnistria Moldova setelah serangkaian ledakan di sana.

Zelenskyy menambahkan bahwa angkatan bersenjata Ukraina siap untuk kemungkinan eskalasi oleh pasukan Rusia di wilayah yang diduduki sementara.

“Tujuannya jelas, untuk mengacaukan situasi di kawasan itu, untuk mengancam Moldova. Mereka menunjukkan bahwa jika Moldova mendukung Ukraina, akan ada langkah-langkah tertentu,” kata Zelenskyy dalam pidato nasional terbarunya.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved