Update Hari Ke-63: Rusia Tolak Tawaran Perundingan Ukraina di Mariupol hingga Serangan di Moldova
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yakin Rusia mencoba mengacaukan situasi di wilayah Transnistria Moldova setelah serangkaian ledakan di sana.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Austin menyatakan bahwa Barat bersiap untuk membantu Ukraina dalam 'jangka panjang' dan akan mengambil langkah-langkah guna meningkatkan persenjataannya.
- Australia akan mengirim enam howitzer dan amunisi M777 ke Ukraina sebagai bagian dari paket 26,7 juta dolar AS sebagai tanggapan atas 'invasi brutal, tak henti-hentinya dan ilegal Rusia'.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-60: Rudal Presisi Tinggi Rusia Hantam 9 Sasaran di Ukraina dan Negosiasi Erdogan
Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan Menhan Australia Peter Dutton, Rabu (27/4/2022).
Sementara itu, Menhan Kanada Anita Anand mengumumkan bahwa Kanada bertujuan untuk mengirim delapan kendaraan lapis baja 'secepat mungkin'.
- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres melakukan perjalanan ke Moskow.
Dalam konferensi pers bersama dengan Menlu Rusia, Sergei Lavrov, Guterres berkata:
Baca juga: 2 Menteri Amerika Serikat Temui Zelenskyy di Tengah Berlangsungnya Invasi Rusia di Ukraina
"PBB siap untuk sepenuhnya memobilisasi sumber daya manusia dan logistiknya untuk membantu menyelamatkan nyawa di Mariupol."
Namun, Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereschuk, mengatakan 'tidak ada gunanya' di PBB jika tidak ada koridor kemanusiaan yang nyata dari Mariupol.
Sebagaimana diketahui bahwa, pasukan Rusia disebut telah menguasai Kota Mariupol, wilayah Ukraina selatan.
Guterres juga bertemu dengan Putin yang menggambarkan situasi di Kota Mariupol yang terkepung sebagai 'tragis' dan 'rumit'.
Baca juga: Update Hari Ke-60 Perang: Rudal Rusia Tewaskan Bayi Usia 3 Bulan hingga Pejabat AS Kunjungi Ukraina
Putin juga mengatakan bahwa Moskow dan Kyiv melanjutkan perundingan damai secara daring.
- Rusia telah menolak proposal Ukraina untuk mengadakan pembicaraan damai di Mariupol.
Menlu Rusia Sergei Lavrov menyebut masih terlalu dini untuk berbicara tentang siapa yang akan menjadi penengah dalam setiap negosiasi.
Tetapi Lavrov mengatakan bahwa Moskow berkomitmen untuk solusi diplomatik melalui pembicaraan di Ukraina.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-59: Zelenskyy Sebut Serangan Rusia Baru Awal dan Moskwa Ingin Kuasai Negara Lain
- Kepala Pengawas Atom PBB telah mengutuk pendudukan Rusia atas pembangkit nuklir Chernobyl, menggambarkannya sebagai 'sangat, sangat berbahaya'.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/ukraina-27-maret.jpg)