Update Hari Ke-55 Invasi Rusia di Ukraina: Serangan di Donbas Jadi Tanda Fase Kedua Perang Dimulai

Sederet kejadian pada hari ke-55 invasi Rusia di Ukraina: Serangan di Donbas hingga terbukanya fase kedua dari perang antara Rusia dengan Ukraina.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
REUTERS/Alkis Konstantinidis
Tentara Ukraina berjalan di samping tank dan kendaraan lapis baja Rusia yang hancur di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Bucha wilayah Ibu kota Kyiv, Ukraina pada Rabu, 6 April 2022. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Terhitung hingga Selasa (19/4/2022), perang antara pasukan militer Rusia melawan Ukraina telah berlangsung selama 55 hari.

Konflik bersenjata di antara kedua negara bertetangga ini diketahui dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.

Yakni setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk melancarkan serangan berskala penuh ke Ukraina.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-55 perang Rusia dengan Ukraina:

- Serangan yang diperkirakan dari Rusia di bagian timur Ukraina telah dimulai.

Baca juga: Rusia Mulai Serang Ukraina Timur, Pejabat Kyiv: Tanda Fase Baru dan Berpotensi Klimaks dari Perang

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bagian penting dari tentara Rusia sekarang difokuskan untuk menguasai Ukraina timur.

“Sekarang kita sudah dapat menyatakan bahwa pasukan Rusia telah memulai pertempuran untuk Donbas, yang telah mereka persiapkan sejak lama,” kata Zelenskyy dalam sebuah pidato video.

- Kepala Staf Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, menyebut serangan Rusia di timur itu sebagai 'fase kedua perang'.

Yermak pun meyakinkan Ukraina bahwa pasukan mereka dapat menahan serangan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-54 Perang: Serangan di Ukraina Timur, 200.000 Warga Rusia Bakal Jadi Pengangguran

“Percayalah pada tentara kami, itu sangat kuat,” ujar Yermak.

- Sekarang ada 76 kelompok taktis batalyon Rusia di wilayah Donbas, Ukraina dan di tenggara negara itu, kata seorang pejabat senior departemen pertahanan Amerika Serikat.

Sebelas di antaranya ditambahkan selama beberapa hari terakhir.

- Pengiriman pertama paket bantuan militer baru AS telah tiba di perbatasan Ukraina, kata seorang pejabat senior Pentagon.

Baca juga: Ini Isi Drone Rusia yang Dibongkar Ukraina, Ada Kamera DSLR Rp 4,3 Juta padahal Anggaran Miliaran

Pekan lalu, Amerika Serikat meluncurkan peralatan senilai 800 juta dolar untuk Ukraina, termasuk helikopter, howitzer, dan pengangkut personel lapis baja.

- Tujuh orang tewas dalam serangan di kota barat Ukraina, Lviv.

Maksym Kozytskyy selaku Gubernur Lviv mengatakan laporan awal menunjukkan ada empat serangan di sana.

Yakni tiga di gudang yang tidak digunakan oleh militer dan satu lagi di stasiun layanan mobil.

Baca juga: Rudal Rusia Hantam Ukraina Barat, 7 Warga Sipil di Kota Lviv dekat Polandia Tewas

“Itu adalah serangan biadab di sebuah stasiun layanan, itu adalah fasilitas yang sepenuhnya sipil,” ungkap Kozytskyy dalam konferensi pers.

- Kota pelabuhan selatan Ukraina, Mariupol belum jatuh ke tangan pasukan Rusia, kata para pejabat AS.

"Penilaian kami adalah Mariupol masih diperdebatkan," kata pejabat Pentagon.

Jika pasukan Rusia berhasil mengambil kendali penuh atas Mariupol, maka itu bisa membebaskan hampir selusin batalyon kelompok taktis untuk digunakan di tempat lain di Donbas, Ukraina timur.

Baca juga: Update Hari Ke-54 Perang Rusia-Ukraina: Zelensky Minta Senjata Lebih hingga Undang Biden dan Macron

- Sekitar 1.000 warga sipil dilaporkan bersembunyi di tempat perlindungan bawah tanah di bawah pabrik baja Azovstal di Mariupol, menurut dewan kota.

Sebagian besar warga sipil diyakini wanita dengan anak-anak dan orang tua.

- Penembakan di wilayah Donetsk timur Ukraina menewaskan empat orang, kata Gubernur Donetsk, Pavlo Kirilenko.

- Presiden AS Joe Biden pada Selasa (19/4/2022) akan mengadakan panggilan dengan sekutu untuk membahas krisis Ukraina, kata Gedung Putih.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-53 Perang: Rusia Tuntut Tentara Ukraina Menyerah, Paus Fransiskus Muncul

Termasuk membahas tentang bagaimana berkoordinasi untuk meminta pertanggungjawaban Rusia,

- Meskipun ada desakan dari Zelenskyy, Biden tidak membuat rencana untuk mengunjungi Ukraina.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa rincian tidak akan diberikan jika keputusan itu berubah, untuk alasan keamanan.

- Anggota keluarga pelaut yang bertugas di kapal perang Rusia Moskva menuntut jawaban karena kementerian telah berusaha untuk menyembunyikan informasi tentang apa yang terjadi pada kapal atau perkiraan 510 awaknya.

Baca juga: Meski Terkepung di Mariupol, Pasukan Ukraina Abaikan Ultimatum Rusia untuk Menyerah

Jumlah korban tewas, terluka, dan hilang masih menjadi rahasia negara.

- Dua pejuang Inggris yakni Shaun Pinner dan Aiden Aslin yang ditangkap di Ukraina oleh pasukan Rusia telah diarak di TV pemerintah Rusia.

Keduanya meminta Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk membantu membebaskan mereka, dalam eskalasi dramatis perang propaganda.

Pembebasan ini dengan imbalan Ukraina membebaskan politisi pro-Kremlin Viktor Medvedchuk.

Baca juga: Kalah Jumlah dan Terkepung Pasukan Rusia di Mariupol, Ukraina Bersumpah akan Berjuang sampai Akhir

- Ukraina berharap untuk menerima status calon negara untuk bergabung dengan Uni Eropa dalam beberapa minggu, kata Zelenskyy.

Duta Besar Uni Eropa di Ukraina, Matti Maasikas, mengatakan dia menerima kuesioner lengkap dari Zelenskyy hanya 10 hari setelah dokumen itu diberikan ke Kyiv.

"Waktu yang luar biasa mengambil langkah luar biasa dan kecepatan luar biasa," tweetnya.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved