Berita Sulawesi Tenggara
Komisi IV DPR RI Pastikan Ketersediaan Pangan Strategis di Sulawesi Tenggara Aman Jelang Lebaran
Komisi IV DPR RI memastikan ketersediaan pangan pokok di Sulawesi Tenggara (Sultra) aman menjelang Lebaran Idul Fitri 2022 Masehi/ 1443 Hijriah.
Pada kunjungan ini, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyebutkan gambaran umum keterasediaan 12 pangan pokok strategis di Sultra mencukupi kecuali minyak goreng.
Beras dan jagung klop aman, cabai besar tercatat harga Rp59.000/kg, cabai rawit Rp55.000/kg, bawang merah Rp37.000/kg, bawang putih Rp36.000/kg.
Selanjutnya, telur ayam Rp24.000/kg, daging ayam Rp33.000/kg, daging sapi Rp129.000/kg, dan gula pasir Rp15.600/kg.
“Kemudian terkait ketersediaan nasional untuk kedelai aman mencukupi kebutuhan nasional sekitar 200 sampai 250 ribu ton per bulan," ujarnya.
"Kami tentu perlu backup semua pihak supaya dapat meningkatkan produksi kedelai, baik dari sisi peningkatan produktivitas maupun luas panennya,” jelasnya.
Baca juga: Pemkot Kendari Resmikan Pasar Murah Sembako, Bulog Sultra Sediakan 2 Pilihan Paket
Mengingat keterbatasan anggaran Kementan, jadi pihaknya mendorong petani supaya bisa memanfaatkan KUR di samping menggenjot penyediaan benih kedelai yang bermutu.
"Kita kejar ke arah mendekati provitas ideal potensi Litbang yang bisa sampai 3 ton per hektar,” imbuh Suwandi.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal menekankan perlunya mapping sentra-sentra kedelai dan stimulus yang bisa diberikan ke petani agar dapat bersama-sama menguatkan sektor hulu.
Menurutnya, upaya Kementan harus didukung oleh semua pihak agar penyediaan kedelai mengalami peningkatan dari produksi dalam negeri.
“Kita memang belum bisa swasembada tapi minimal mari sama-sama kita backup Kementan untuk upaya menurunkan importasi ini,” tegasnya.
Baca juga: Pasar Murah Minyak Goreng Digelar Lagi di Kendari, Ada Sembako Hingga Elpiji di Disperindag Sultra
Sebagai tambahan informasi harga kedelai di petani yang rendah menyebabkan turunnya minat petani kedelai.
Harga selama ini tidak wajar sekitar Rp6.500/kg, baru semenjak Covid-19 harga naik sekitar Rp9.000/kg, berbeda dengan jagung yang harganya relatif tinggi.
Kendala masih rendahnya harga jual, rendahnya produktivitas dan hama penyakit kedelai tentu menjadi tantangan Kementan melakukan berbagai upaya menggenjot produksi kedelai lokal.
Adapun Anggota Komisi IV lainnya yang melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sultra ini yakni Rusdi Masse Mappasessu, Yohanes Fransiskus Lema.
Kemudina, I Made Urip, Dwita Ria Gunadi, H. T.A Khalid, Julie Sutrisno, Daniel Johan, Edward Tannur, Suhardi Duka, Muhammad Dhevy Bijak, Saadiah Uluputty, Fachry Pahlevi Konggoasa. (*)