UPDATE Hari Ke-44 Perang di Ukraina: Rusia Akui Alami Kerugian hingga Ditangguhkan Dewan HAM PBB
Sederet kejadian pada hari ke-44 perang Rusia dengan Ukraina yang perlu diketahui: Rusia ditangguhkan dari Dewan HAM PBB dan mengakui alami kerugian.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Terhitung pada Jumat (8/4/2022), perang antara pasukan militer Rusia melawan Ukraina telah berlangsung selama 44 hari.
Konflik bersenjata di antara kedua negara bertetangga ini diketahui dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.
Yakni setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk melancarkan serangan berskala penuh ke Ukraina.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian pada hari ke-44 perang Rusia dengan Ukraina yang perlu diketahui:
Baca juga: Bicara soal Batalion Azov Neo-Nazi dalam Perang Rusia-Ukraina, Zelenskyy Tuai Kecaman
- Kremlin telah mengakui menderita 'kerugian signifikan' sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan dia berharap Kota Mariupol yang terkepung akan 'dibebaskan dari batalyon nasionalis' lebih cepat daripada nanti.
- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menyoroti keberanian bangsanya dalam pidato nasional terakhir larut malam.
“Menjadi berani adalah merek kami,” ujar Zelesnkyy, sambil menyerukan sanksi yang lebih berani terhadap Rusia.
Baca juga: Intelijen Jerman Mengaku Kantongi Bukti Pasukan Rusia Bantai Warga Sipil Ukraina di Bucha
Zelesnkyy juga mengklaim pasukan Rusia sedang mempersiapkan 'skenario propaganda yang rumit' agar terlihat seperti warga sipil yang mereka bunuh di Mariupol dibunuh oleh tentara Ukraina.
- Sebuah serangan udara Rusia di rel kereta api dekat stasiun Barvinkove di Donetsk Oblast telah memblokir tiga kereta evakuasi untuk berangkat, menurut laporan.
Ribuan penumpang yang seharusnya dievakuasi dengan kereta api telah ditempatkan di stasiun, menurut outlet media Ukraina Hromadske.
- Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venediktova, mengatakan 26 mayat telah ditemukan di bawah dua reruntuhan bangunan di Borodyanka, sebuah kota sekitar 25 km sebelah barat Bucha.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-43 Perang: Rusia Disebut Alami Kerugian Signifikan di Ukraina
Venediktova tidak mengatakan apakah pihak berwenang telah menetapkan penyebab kematian.
Tetapi Venediktova menuduh pasukan Rusia melakukan serangan udara di Kota Borodyanka yang sedang digeledah oleh pihak berwenang Ukraina setelah pasukan Rusia yang mendudukinya mundur.
- Ukraina bersiap untuk serangan baru Rusia di front timurnya, saat pasukan Rusia mundur dari pinggiran Kyiv yang hancur untuk berkumpul kembali dan mengintensifkan serangan mereka di seluruh wilayah Donbas.
Penasihat Presiden Zelenskyy yakni Oleksiy Arestovych mengatakan Mariupol, kota Ukraina selatan yang terkepung bertahan.
Baca juga: UPDATE Hari Ke-43 Perang: Sanksi Baru Barat hingga Ukraina Sebut Rusia Tutupi Kekejaman di Mariupol
Arestovych pun yakin upaya Rusia untuk mengepung pasukan Ukraina di timur akan sia-sia.
- Wali Kota Mariupol, Vadym Boichenko mengatakan lebih dari 100.000 orang masih perlu dievakuasi dari kota.
Berbicara di televisi nasional, Boichenko menggambarkan situasi di kota pelabuhan Ukraina yang dikepung Rusia itu sebagai bencana kemanusiaan.
- Zelenskyy meminta parlemen Yunani untuk menggunakan pengaruhnya untuk menyelamatkan populasi yang tersisa di Mariupol.
Pasalnya Mariupol diketahui memiliki populasi etnis Yunani yang besar selama berabad-abad.
Baca juga: Saat Fakta Penemuan Ratusan Mayat Warga Sipil Ukraina di Kota Bucha Bertentangan dengan Klaim Rusia
- Dalam pidatonya, Zelenskyy mengatakan bahwa 'negara Rusia dan militer Rusia adalah ancaman terbesar di planet ini terhadap kebebasan, keamanan manusia, terhadap konsep hak asasi manusia.'
Di Mariupol, kata Zelenskyy, 'kekejaman yang sama, kejahatan keji yang sama' yang terjadi di Bucha dan di wilayah Kyiv sedang direplikasi.
Zelenskyy lantas menuduh pasukan Rusia melancarkan kembali perang agar sesuai dengan propaganda negara mereka.
- Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah memilih untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-42 Perang: Ukraina Rebut Medan Utama, Rusia Melamban dan Kena Sanksi Tambahan
Yakni atas laporan 'pelanggaran berat dan sistematis serta pelanggaran HAM' dengan menyerang pasukan Rusia di Ukraina.
Sembilan puluh tiga negara memberikan suara mendukung mosi yang dipimpin Amerika Serikat.
Sedangkan sejumlah 24 negara memberikan suara menentang dan 58 negara lainnya abstain.
- Rusia mungkin akan memperbarui serangannya terhadap Ibu kota Ukraina, Kyiv jika berhasil mengambil kendali penuh atas wilayah timur Donetsk dan Luhansk, kata Wakil Kepala Staf Pasukan Darat Ukraina, Oleksandr Hruzevych.
Baca juga: Tanggapi Dugaan Genosida di Ukraina, Sekutu Uni Eropa Kompak Usir Ratusan Diplomat Rusia
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, sebelumnya memperingatkan bahwa pasukan Rusia menunggu waktu mereka saat Moskow meningkatkan operasi intelijen di sana dan mempelajari cara terbaik untuk melawan pasukan Ukraina.
- Wali Kota Dnipro, Boris Filatov telah mendesak wanita, anak-anak dan orang tua untuk pergi karena pertempuran dengan Rusia diperkirakan akan meningkat di wilayah timur.
Diketahui bahwa Dnipro merupakan sebuah kota di Ukraina yang terletak di bagian tengah timur.
Peringatan Filatov mengikuti seruan serupa oleh pihak berwenang di wilayah Luhansk, timur Dnipro.
Baca juga: UPDATE Hari Ke-42 Perang Rusia Vs Ukraina: Zelenskyy Ingin Putin Diadili hingga Sindir PBB
Pada Rabu (6/4/2022), Gubernur Regional Luhansk mendesak semua penduduk untuk mengungsi sementara mereka masih bisa relatif aman.
- Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan sekutu telah setuju untuk memperkuat dukungan untuk Ukraina.
Serta menyediakan berbagai macam sistem senjata.
Termasuk bantuan dan peralatan keamanan siber untuk melindungi dari ancaman kimia dan biologi.
Baca juga: Jawaban Rusia soal 410 Mayat di Kota Bucha yang Disebut Ukraina Korban Genosida: Pertunjukan Tragis
Stoltenberg juga menyebut bahwa tidak ada tanda-tanda dari Putin utuk berniat mundur dari medan perang di Ukraina.
- Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menyerukan lebih banyak persenjataan berat dari sekutu barat dan sanksi yang menghancurkan terhadap Rusia.
“Anda bisa membantu kami sekarang dan saya berbicara tentang hari, bukan minggu atau bantuan Anda akan datang terlambat, dan banyak orang akan mati.” tegas Kuleba.
- Para Menlu G7 mengutuk dalam istilah yang paling keras kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Rusia di Bucha dan sejumlah kota lainny di Ukraina.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-41 Perang, Zelenskyy Tantang PBB untuk Bertindak, Bantahan Rusia soal 410 Mayat
Dalam sebuah pernyataan bersama, para menteri berbicara tentang foto-foto 'menyeramkan' tubuh yang dimutilasi yang diduga dieksekusi dan menjadi korban serangan seksual oleh pasukan Rusia.
- Badan Intelijen Jerman telah mencegat pesan radio dari tentara Rusia yang membahas pembunuhan warga sipil di Ukraina, menurut laporan.
Dua komunikasi terpisah dikatakan telah dicegat di mana tentara Rusia menggambarkan bagaimana mereka menanyai tentara serta warga sipil.
Yang kemudian melanjutkan untuk menembak mereka, Washington Post mengutip seorang pejabat intelijen.
Baca juga: Ketika Barat Siapkan Sanksi Baru ke Rusia, Biden Kembali Sebut Putin Penjahat Perang di Ukraina
- Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley memiliki peringatan suram bagi jutaan orang yang sangat berharap Putin sadar dan menghentikan serangan terhadap Ukraina.
“Ini akan menjadi kerja keras yang panjang,” ujar Milley kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS dalam sidang di Washington DC.
- Nampak dari sebuah video yakni tentara yang berjuang untuk Ukraina tampak menembak seorang tawanan perang Rusia di luar sebuah desa di sebelah barat Kyiv.
Rekaman itu awalnya dibagikan online di aplikasi media sosial Telegram.
The New York Times mengatakan telah memverifikasi video tersebut dan BBC mengatakan telah mengkonfirmasi lokasi di utara Kota Dmytrivka dan menemukan gambar satelit yang menunjukkan mayat di tanah.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)