Berita Sulawesi Tenggara
Laporan BPS Sulawesi Tenggara: Volume Ekspor Meningkat, Tapi Nilainya Turun Per November 2021
Volume ekspor di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami peningkatan, tatapi nilainya turun.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Volume ekspor di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami peningkatan, tatapi nilainya turun.
Data tersebut berdasarkan laporan perkembangan ekspor dan impor dari Badan Pusat Statistik (PBS) Sultra per November 2021.
BPS Sulawesi Tenggara mencatat, volume ekspor mencapai 337,13 ribu ton atau mengalami kenaikan 27,46 persen dibanding pada Oktober 2021 sebesar 264,49 ribu ton.
Kepala BPS Sulawesi Tenggara, Agnes Widyastuti mengatakan, volume ekspor yang mengalami kenaikan berbanding terbalik dengan turunnya nilai ekspor.
"Jika dicermati perkembangannya, nilai ekspor langsung Sultra pada November 2021 mengalami penurunan 78,51 persen dibanding Oktober 2021, yaitu dari 574,77 juta dolar menjadi 123,53 juta dolar," ujarnya dalam rilis resmi pada Senin (3/1/2022).
Ia melanjutkan, total volume ekspor Sulawesi Tenggara mencapai 289,13 per November 2021.
Jika dipersentase, maka volume ekspor November mengalami kenaikan sebesar 11,11 persen dibandingakan Oktober 2021.
Baca juga: Sidak Kantor OPD di Koltim Hari Pertama Kerja 2022, Pj Bupati Kolaka Timur Pesan Jaga Kedisiplinan
"Sementara volume ekspor kumulatif Januari-November 2021 mengalami kenaikan 49,35 persen, dibanding Januari-November 2020, yaitu dari 1.479,15 ribu ton menjadi 2.209,07 ribu ton," tuturnya.
Agnes menguraikan, peringkat pertama ekspor Sulawesi Tenggara didominasi oleh kelompok komoditi besi dan baja yang nilainya mencapai 134,75 juta dolar.
Kelompok komoditi ikan dan udang menempati posisi kedua dengan nilai ekspor 0,34 juta dolar.
Di urutan ketiga ada kelompok biji-bijian berminyak dengan nilai 0,16 juta dolar.
Menurutnya, besi dan baja yang menempati posisi pertama juga menjadi komoditi penyumbang terbesar menurunnya nilai ekspor Sultra.
"Penurunan terbesar ekspor Sulawesi Tenggara per November 2021 dibandingkan Oktober 2021 terjadi pada komoditi Besi dan baja, senilai 452,99 juta dolar (-77,07 persen)," bebernya.
Agnes menambahkan, pertumbuhan nilai ekspor kumulatif per Januari-November 2021, mengalami kenaikan sebesar 70,59 persen untuk periode yang sama pada tahun 2020.
Baca juga: Empat Petak Kios Terbakar di Depan SMKN 3 Kendari, Kerugian Ditaksir Capai Ratusan Juta Rupiah
"Secara kumulatif Januari-November 2021, negara tujuan ekspor utama Sulawesi Tenggara yaitu Tiongkok, India, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Belanda," ungkapnya.