Berita Sulawesi Tenggara
Laporan BPS Sulawesi Tenggara: Volume Ekspor Meningkat, Tapi Nilainya Turun Per November 2021
Volume ekspor di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami peningkatan, tatapi nilainya turun.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Risno Mawandili
"Masing-masing dengan nilai Tiongkok 3.437,73 juta dolar, India 185,30 juta dolar, Amerika 17,31 juta dolar, Korea Selatan 10,08 juta dolar, dan Belanda 10,03 juta dolar," lanjutnya.
Ia menegaskan, peranan kelima negara tersebut mencapai 99,77 persen dari total nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada periode Januari-November 2021.
"Turunnya nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada November 2021 dibanding Oktober 2021, terutama diikuti oleh turunnya nilai ekspor ke negara tujuan utama, yaitu Tiongkok yang turun senilai 455,09 Juta dolar (-78,65 persen), diikuti Amerika Serikat senilai 1,77juta dolar (-86,06 persen), kemudian India naik senilai 3,11 juta dolar (38,38 persen)," bebernya.
Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar.
Nilai ekspor Sulawesi Tenggara ke negara tirai bambu tersebut mencapai 3.437,73 juta dolar untuk periode Januari–November 2021, atau tumbuh 93,70 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah besi dan baja.
Baca juga: PTM 100 Persen Bakal Diterapkan di Kendari Sulawesi Tenggara, Begini Tanggapan Orangtua Siswa
Kemudian diikuti India dengan nilai 185,30 juta dolar (5,05 persen), dan Amerika Serikat 17,31 juta dolar (0,47 persen).
"Total Ekspor Sulawesi Tenggara November 2021 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar 135,11 juta dolar (-77,12 persen) dan sisanya sektor pertanian 0,16 juta dolar (6,93 persen)," katanya.
"Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor Januari-November 2021 ekspor produk industri pengolahan berkontribusi sebesar 99,86 persen, dan sisanya 0,14 persen adalah kontribusi dari ekspor produk pertanian," tambahnya.
Selain ekspor, BPS Sulawesi Tenggara juga melaporkan bahwa nilai impor mencapai 195,40 per November 2021.
Secara persentase nilai impor ini turun sebesar 27,83 persen dibandingkan 50,10 persen pada Oktober 2021.
Agnes menambahkan, volume impor juga mengalami penurunan.
Dimana senilai 551,49 ribu ton pada November 2021.
Baca juga: Badan Pusat Statistik Sultra Catat Nilai Tukar Petani Sulawesi Tenggara Meningkat 0,26 Persen
Nilai ini lebih kecil atau turun 33,52 persen dibandingkan Oktober 2021 yang mengalami kenaikan sebesar 73,16 persen.
"Penurunan impor golongan barang terbesar November 2021 dibandingkan
Oktober 2021 adalah Bahan Bakar Mineral 61,33 juta dolar (turun 37,04 persen). Sedangkan kenaikan impor terbesar adalah Benda-benda dari Batu, Gips dan Semen senilai 6,39 juta dolar (7.521,56 persen)," bebernya lagi.