OPINI

OPINI: Pendidikan dan Model Pembelajaran di era Digital

Era ini memberikan peluang kepada peserta didik untuk memperoleh sumber pengetahuan yang berlimpah dari berbagai sumber internet yang mudah diakses

Handover
Satya Darmayani, S.Si.,M.Eng Dosen Tetap di Institusi Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Teknologi Laboratorium Medis 

Oleh : Satya Darmayani, S.Si.,M.Eng (Dosen Tetap Institusi Poltekkes Kendari Kemenkes Jurusan Teknologi Laboratorium Medis)

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Pendidikan di Era digital yang terjadi di abad 21 ini menuntut pelaksana Pendidikan untuk mampu mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke dalam seluruh aspek pembelajaran.

Era ini memberikan peluang kepada peserta didik untuk memperoleh sumber pengetahuan yang berlimpah dari berbagai sumber internet yang mudah diakses kapanpun dan dimanapun oleh peserta didik.

Kondisi ini menjadikan Pendidik sebagai pemegang peran utama dalam menyampaikan Pendidikan memperoleh tantangan untuk mampu menyesuaikan memenuhi kompetensi keilmuannya sesuai tuntutan zaman.

Pendidik dituntut untuk mampu berkomunikasi dan beradaptasi mengikuti perkembangan jaman, dalam hal ini adalah perkembangan teknologi.

Selain itu dengan terus berkembangnya jaman, maka berbanding lurus dengan berkembangnya permasalahan- permasalahan yang membutuhkan penyelesaian dengan pemikiran tingkat tinggi.

Baca juga: OPINI : Refleksi Pemuda dan Alumni Kampus Daerah Sulawesi Tenggara

Baca juga: OPINI: Analisis Hukum Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kolaka Timur Sisa Masa Jabatan 2021-2024

Permasalahan yang dihadapi adalah globalisasi, pertumbuhan perekonomian, kompetisi internasional, permasalahan lingkungan, budaya, dan politik, permasalahan kompleks ini menyebabkan sangat pentingnya mengembangkan kemampuan dan pengetahuan untuk sukses di abad ke 21.

Untuk memenuhi  capaian Pendidikan di ere digital, tentulah perlu didukung oleh akor utamanya, yaitu pendidik.

Sebutan jabatan untuk dosen,guru, maupun pendidik di era 4.0 ini menjadi semakin dekat dengan teknologi saat ini. Peran pendidik membutuhkan kompetensi kekinian yang perlu disiapkan agar mampu menghasilkan kualitas peserta didik terbaik di zamannya.

Berikut adalah 5 hal penting yang dibutuhkan untuk di miliki oleh pendidik :

  • Educational Competence, merupakan kompetensi untuk mendidik dan memberikan pembelajaran berbasis internet of thing sebagai basic skill di era digital. Kompetensi ini juga bermakna pendidik mampu menyiapkan atau menyampaikan materi belajar dengan cara yang terkini dengan memanfaatkan teknologi melalui pengembangan media pembelajaran dan media jaringan cyber teknologi sehingga melalui kelas online, media online, fasilitas media sosial dan kecanggihan teknologi lainnya dapat dibawa ke ruang belajar untuk meningkatkan kompetensi lulusan.
  • Competence for technological commercialization, merupakan kompetensi untuk mampu memberikan peserta didik sikap entrepreneurship (kewirausahaan) dengan teknologi atas hasil karya inovasi siswa.
  • Competence in Globalization, artinya peserta didik perlu dipersiapkan untuk mampu menghadapi dunia yang tanpa batas, tanpa sekat dalam ruang dan waktu. Peserta didik diharapkan dapat menjadi diri yang kuat, adaptif terhadap budaya, memiliki kompetensi hybrid dan kemampuan unggul dalam menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi dilingkungan sekitarnya.
  • Competence in Future Strategies, kompetensi ini diharapkan dimiliki untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan zaman yang cepat dimasa depan. Kemampuan kolaborasi, bekerja sama, berinteraksi, dengan cara join lecture, join research, join resources, staff mobility, rotasi, memahami SDG’s dan berbagai isu terkini sesuai zamannya.
  • Conselor Competence, kompetensi ini menjadikan pendidik untuk mampu sebagai conselor yang dapat menjadi pendamping, pendidik sekaligus terapis bagi peserta didik, sehingga masalah yang dihadapi terkait psikologis, stress karena tekanan keadaan dan kompleksitas, serta masalah dalam pembelajaran dan lingkungan setempat dapat diatasi.

Baca juga: OPINI: Sayup-sayup Pancasila

Baca juga: OPINI: Merumuskan Kembali Sistem Pemberantasan Korupsi

Banyak  model  pembelajaran  yang  telah  ditemukan  atau  dikembangkan  oleh  para pakar pendidikan  dan pembelajaran. Agar dapat menjadi  seorang  dosen,guru, maupun pendidik  yang profesional,  pengetahuan  tentang  model-model  pembelajaran  harus dimiliki  dengan baik.  

Sebab,   model   pembelajaran   memiliki beberapa   fungsi dalam   kaitannya   untuk meningkatkan  efektivitas  dan  efisiensi  pembelajaran.

Model  pembelajaran  adalah  kerangka  konseptual  yang melukiskan  prosedur  yang  sistematis  dalam  mengorganisasikan  pengalaman  belajar  untuk mencapai  tujuan  belajar  tertentu,  dan  berfungsi  sebagai  pedoman  bagi  para  perancang pembelajaran  dan  para  pengajar  dalam  merencanakan  dan  melaksanakan  aktivitas  belajar mengajar.

Model atau media pembelajaran yang digunakan pun mengalami perkembangan, dari media cetak dalam bentuk buku sampai media audio visual yang ditampilkan melalui jaringan internet yang dapat diakses secara online.

Internet memiliki banyak fasilitas yang memungkinkan terbentuknya suatu sistem pembelajaran yang baru atau yang lebih popular disebut pembelajaran berbasis web atau e-learning.

Revolusi industri dan teknologi menyebabkan perkembangan di masyarakat, selanjutnya mempengaruhi paradigma pembelajaran sehingga revolusi tren pembelajaran bergeser dari tradisional/konvensional menuju arah digitalisasi.

Baca juga: OPINI : Hutan Rusak, Salah Siapa?

Di bidang pengajaran umum dapat menggunakan model pembelajaran Flipped Classroom (Kelas Terbalik), sedangkan di bidang kesehatan karena berkaitan dengan manusia, sehingga lebih dirasa cocok menggunakan blended learning/flipped classroom.

Teknologi informasi dan komputerisasi dapat diarahkan untuk membantu proses pembelajaran, perekapan dan pelaporan administrasi, simulasi laboratorium, dan sekarang mulai dipersiapkan tele-medicine untuk dapat mengatasi masalah jarak antara pasien dan dokter.

Terdapat 6 hal yang menjadi tren pembelajaran masa kini, yaitu:

1. Online education, saat ini pembelajaran mulai dapat dilakukan secara online/daring sebagai contoh berupa video pembelajaran.

2. Competency based education, saat ini pembelajaran banyak yang kurikulumnya berbasis kompetensi terutama pada program studi profesi tertentu.

3. Income share agreements, hal ini untuk meringankan beban individu untuk menempuh pendidikan tinggi, dapat juga berupa beasiswa pendidikan dan atau riset, ikatan dinas, atau piutang yang dapat dibayarkan sesudah mendapat pekerjaan dengan cara mencicil dari gaji.

4. Online program manager, institusi dan pengelola pendidikan sudah seharusnya memiliki sistem manajemen pembelajaran (learning management system) yang terstruktur, misalnya MOOC, atau aplikasi virtual learning lainnya yang dikelola oleh institusi.

5. Enterprise training companies, biasanya diselenggarakan oleh institusi pendidikan formal bekerjasama dengan mitra-mitra industry, dalam bentuk kegiatan magang, kuliah lapangan, rotasi observasi di Puskesmas/Rumah Sakit.

6. Transnational education (world class university), saat ini untuk dapat eksis di dunia, maka setiap institusi mulai mengarah ke internasionalisasi, bentuk kegiatan dapat berupa pertukaran pelajar ke luar negeri, mengadakan seminar internasional, bahkan menerima mahasiswa asing. 
 

Baca juga: Opini: Perayaan Kemerdekaan dan Cengkraman Asing

Menurut Prof Richardus Eko Indrajir (2021) dalam kegiatan Webinar Literasi Digital Bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital, disampaikan bahwa di era digital ini semua pendidik harus memiliki literasi digiyal yang tinggi dan menguasai Cyber Pedagogy.

Jadi melalui cyber pedagogy ini maka tugas pendidik dalam mengajar dan membentuk kepribadian untuk peserta didik dapat dimaksimalkan dengan memanfaatkan teknologi internet.

Harapannya tentulah semua pihak dalam ekosistem Pendidikan harus memiliki digital literasi, baik itu selaku pendidik, peserta didik, maupun masyarakat sekitar. (*)


 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved