FAKTA Bayi 1 Bulan 6 Hari Diduga Korban Malapraktik di Konawe, Tulang Hidung Hilang, RSUD Membantah
Fakta bayi 1 bulan 6 hari diduga menjadi korban malapraktik di Konawe, tulang hidung hilang, pihak RSUD membantah, hingga didemo mahasiswa.
Juru Bicara RSUD Konawe, dr Dyah Nilasari, mengatakan, bayi itu awalnya masuk Unit Gawat Darurat (UGD) dalam keadaan sesak berat.
“Untuk penanganan pertama dipasang selang oksigen yang menggunakan selang biasa itu, ternyata kondisi pasien tidak membaik,” kata dr Dyah pada konferensi pers, Rabu (09/6/2021).
Kemudian disarankan menggunakan alat bantu napas sipet karena jika tidak dikhawatirkan kondisi pasien bisa bertambah buruk.
“Namun kerugiannya alat ini tekanannya tinggi karena mensuplai paru-paru juga otak. Jadi efek sampingnya mulai gangguan di paru-paru, kemudian minimal luka di hidung,” ujar dr Dyah.
Terkait dampak penggunaan sipet tersebut, klaim dr Dyah, tim dokter sudah memberikan edukasi.
Bahkan, dokter anak yang menangani pasien kembali menjelaskan efek samping tersebut kepada keluarga pasien di dalam ruangan.
Dyah menyebut orang tua pasien saat itu setuju. “Ada bukti tanda tangan tertuang disitu,” jelas Dyah.

4. Alat Bantu Dilepas dan Dipasang Lagi
Pada 29 Mei 2021, ibu pasien meminta agar sipet yang terpasang pada hidung anaknya dilepas.
Namun, kondisi tubuh pasien membiru serta gelisah karena susah bernapas setelah sipet tersebut dilepas.
Sipet kembali dipasang pada pasien dan pihak RSUD Konawe kembali memberi edukasi kepada keluarga pasien.
“Orang tua setuju efek sampingnya semua, sudah dijelaskan,” ujarnya.
Pada 30 Mei 2021, kondisi pasien tak kunjung membaik.
Hal tersebut membuat dokter yang menangani menginstruksikan agar pasien dirujuk karena membutuhkan ventilator.
5. Alat Bantu Nafas Dilepas Setelah Kondisi Pasien Membaik