Berita Konawe
BREAKING NEWS: Puluhan Massa Demo di Rumah Sakit Konawe Imbas Dugaan Malpraktik Bayi
Unjuk rasa ini diduga buntut dari tindakan malpraktik terhadap bayi berumur 1 bulan 6 hari bernama Muh Zaidan Alfariski beberapa waktu lalu.
Penulis: Arman Tosepu | Editor: Laode Ari
Pada pertemuan tersebut, pihaknya telah menjelaskan kepada orang tua Muh Zaidan Alfariski terkait persoalan ini.
Dimana, saat diperiksa di Unit Gawat Darurat (UGD) RS Konawe, pasien tersebut dalam keadaan sesak berat.
"Untuk penanganan pertama dipasang selang oksigen yang menggunakan selang biasa itu, ternyata kondisi pasien tidak membaik," lanjut Dyah.
Baca juga: DETIK-DETIK Demo Ricuh di Kantor DPRD Sultra, Pengunjuk Rasa Baku Hantam Staf DPRD dan Satpol PP
Lebih lanjut, kata Dyah, keluarga pasien kemudian di edukasi terkait penggunaan alat bantu nafas (Sipet).
Pasalnya, jika tidak menggunakan alat bantu nafas kondisi pasien bisa bertambah buruk.
"Namun, kerugiannya alat ini tekanannya tinggi karena untuk mensuplai paru-paru juga otak, jadi efek sampingnya mulai ada gangguan di paru-paru, kemudian minimal luka di hidung," ujar Dyah.
Bahkan, saat diruangan pun, dokter anak yang menangani pasien juga kembali menjelaskan mengenai efek samping tersebut.
Dyah menyebut orang tua pasien pun saat itu setuju yang bakal timbul.
"Ada bukti tanda tangan tertuang disitu," imbuh Dyah.
Pada tanggal 29 Mei 2021, ibu pasien meminta agar Sipet yang terpasang pada anaknya dilepas.
Saat Sipet dilepas, kondisi tubuh pasien itu kembali membiru serta gelisah karena susah bernafas.
Pihak RS Konawe kemudian kembali mengedukasi dan memasang kembali Sipet pada pasien.
"Orang tua setujua efek sampingnya semua, sudah dijelaskan," lanjut Dyah.
Pada Tanggal 30 Mei 2021, kondisi pasien yang tak kunjung membaik membuat dokter yang menangani menginstruksikan agar pasien dirujuk. Sebab, pasien membutuhkan ventilator.
Saat dikonfirmasi ke pihak RS Bahteramas, ternyata ventilator milik RS tersebut sedang dalam keadaan rusak.