Berita Kendari

Pemkot Kendari Ngotot Relokasi Karamba Warga, DPRD: Jangan Langsung Main Bongkar

Pemerintah Kota Kendari akan merelokasi dan membongkar karamba milik warga di Kelurahan Petoaha dan Bungkutoko.

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Laode Ari
Muhammad Israjab/ TribunnewsSultra.com
Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, Rajab Jinik. 

Untuk diketahui relokasi yang dilakukan pemerintah terkait pembongkaran karamba budidaya ikan di Kelurahan Bungkutoko dan Kelurahan Petoaha Kota kendari.

Relokasi karamba kemudian menimbulkan kekecewaan terhadap warga setempat karena pemindahan dirasa tak tepat sasaran.

Keluhan Warga

Wati (40) warga asal Kelurahan Petoaha yang Karamba miliknya terdampak dari relokasi yang dilakukan Pemkot Kendari.
Wati (40) warga asal Kelurahan Petoaha yang Karamba miliknya terdampak dari relokasi yang dilakukan Pemkot Kendari. (Husni Husein/Tribunnewssultra)

Wati (40) salah seorang warga Kelurahan Petoaha saat ditemui Tribunnewssultra.com, di Kantor DPRD Kota Kendari Usai rapat yang mengaku kesal terhadap kebijakan pemkot. 

Ia mengatakan bukannya tak menurut dengan keputusan pemerintah tapi yang penting sesuai dengan kesepakatan dan perjanjian yang diberikan pemkot.

"Kesepakatan kami pertama ialah yang punya karamba 4 sampai 6 lokal itu dibuat 2 tapi kenyataannya hanya 1 yang jadi," kata Wati.

Tak hanya itu, pemerintah juga pernah menjanjikan warga untuk memindahkan hasil perikanan mereka dengan jaring yang kualitas bagus.

"Waktu itu ialah jaring Filipina sementara yang diberikan jaring nilon itupun dengan kualitas yang rendah hanya sekitar 4 sampai 6 bulan hancur,"ujarnya.

Untuk lokasi yang disepakati, Wati mengatakan lokasinya tak layak dijadikan karamba budidaya ikan.

"Lokasinya dangkal dengan alasan akan di keruh tapi sampah hasil keruh itu diletakan di sekitar itu," kata Wati 

Oleh karenanya warga sempat mempertanyakan hal itu agar limbah dari sampah hasil keruh di angkut sehingga tak kembali ke dalam karamba baru.

Tapi hingga sekarang upaya itu belum dilakukan.

"Jawabannya akan keruh tapi sampai sekarang tidak," kata Wati. 

Selanjutnya Wati mewakili warga setempat berharap diberikan solusi yang tepat.

"Ini menyangkut dengan mata pencarian kami menyangkut dengan kehidupan anak cucu kami, bukan jangka pendek yang kami pikirkan tapi jangka kedepannya," ucap Wati sambil mengusap air matanya.

Kepada Tribunnewssultra.com, Wati mengungkapkan warga tak akan berpindah ke lokasi yang baru dibangunkan pemerintah Kota Kendari.

Sebelum tuntutan dan keluhan warga direalisasikan pemerintah.

Waktu diskusi sekira 6 jam itu tak membuahkan titik temu.

Selanjutnya pemerintah Kota Kendari akan meninjau lokasi relokasi karamba yang dikeluhkan warga setempat pada selasa (8/6/2021) mendatang. (*)

(Tribunnewssultra.com/Muhammad Israjab)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved