Berita Kendari
Pemkot Kendari Ngotot Relokasi Karamba Warga, DPRD: Jangan Langsung Main Bongkar
Pemerintah Kota Kendari akan merelokasi dan membongkar karamba milik warga di Kelurahan Petoaha dan Bungkutoko.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Laode Ari
Sejauh ini, sudah ada 34 pemilik karamba telah dipindahkan ke karamba yang disediakan pemerintah.
"Baru kali ini ada penolakan warga, sudah berapa kali pertemuan dengan warga tidak pernah ada yang menolak," ungkap Imran Ismail.
Padahal ini program Kotaku. Dicanangkan Pemkot Kendari adanya penataan pesisir Kelurahan Bungkutoko dan Petoaha.
Sehingga masuk penataan karamba warga 2 kelurahan tersebut.
Dimana, Bank Dunia merupakan pemberi anggaran melalui kementerian PUPR.
"Karena Bank Dunia tidak akan mengucurkan dananya apabila proses pembongkran karamba tidak selesai," ungkapnya.
Baca juga: Luas Genangan Air di Kendari Berkurang, Kawasan Kumuh Berkurang
Pihak Pemkot menyebut relokasi nantinnya akan diberikan penggantian bangunan fisik karamba yang baru.
Imran menyebut, model karamba itu sudah sesuai kajian dan permintaan warga, termasuk dengan jaring karamba dengan besar ukuran 1,05 inchi.
"Sudah sesuai kesepakatan. Soal ada ikan mati saat dipindahkan itu karena adanya adaptasi dari karamba lama ke yang baru," ucapnya.
Tetap Relokasi
Rencana pembongkaran ratusan karamba milik warga Kelurahan Petoaha dan Bungkutoko, Kecamatan Abeli akan tetap dilanjutkan meski mendapat penolakan.
Warga 2 Kelurahan sebelumnya sudah sudah mengadukannya kepada DPRD Kota Kendari.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menegaskan Pemkot Kendari akan tetap melakukan pembongkaran.
Pembongkaran itu terkait program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Dicanangkan dengan dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.
Sehingga pembongkaran dan penataan karamba warga 2 kelurahan itu termasuk dalam rancangan itu.