Kasus Viral Siswi SMP Ngaku Dibully hingga Dikeluarkan Sekolah, Bantahan Wakasek: Tak Ada Pembullyan

Berikut ini kasus viral seorang siswi SMP di Bandar Lampung mengaku dibully hingga dikeluarkan sekolah. 

Kolase foto Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
VIRAL PELAJAR DIBULLY- Tangkapan layar sosok Gina (kiri), siswi SMP di Bandar Lampung curhat pilu soal dirinya dibully tapi malah dikeluarkan dari sekolah. Kepsek (kanan) bongkar fakta aslinya yang berbeda jauh dari cerita Gina. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut ini kasus viral seorang siswi SMP di Bandar Lampung mengaku dibully hingga dikeluarkan sekolah. 

Namun hal tersebut dibantah tegas oleh pihak sekolah. 

Lantas bagaimana kisah selengkapnya? 

Peristiwa viral ini ramai jadi perbincangan di media sosial. 

Dalam sebuah rekaman yang beredar, ibu siswi SMP bernama Gina curhat tentang kondisi yang dialami anaknya. 

Gina mengaku pada orangtuanya bahwa dirinya mengalami pembullyan. 

Aksi bully itu terjadi di sekolah. 

Ia pun tak kuasa menahan tangisnya saat mendapatkan dugaan pembullyan tersebut. 

Baca juga: Kasus Kematian Timothy Viral, Polisi Sebut Motif Bukan Karena Bully, Kampus Bantah Gegara Skiripsi

Gina menangis saat menceritakan perundungan yang ia terima.

Dikutip dari video yang diunggah akun feedgramindo, Gina menahan tangis. 

Pelajar usia 16 tahun itu bercerita bahwa ia dibully karena ibunya hanya seorang tukang rongsok.

Mendengar perkataan tersebut dari teman-temannya, Gina pun sedih. 

"Ya ngata-ngatain orang tua gitu, kayak ngomong 'ya orang tua lo jelek, miskin, tukang rongsok, enggak usah belagu," kata Gina, dikutip pada Rabu (22/10/2025).

Gina lantas mengadukan peristiwa itu ke gurunya. 

Namun kata Gina, sang guru justru mengeluarkannya dari sekolah. 

"Saya sering di-bully sama teman saya, mereka menghina orangtua saya pemulung, tukang rongsokan hingga akhirnya saya dikeluarin dari sekolah saat saya duduk dibangku kelas VIII," ungkap Gina dilansir dari Tribun Lampung.

Sang ibu, Misna Megawati pun tak kuasa pula menahan tangisnya. 

Misna pun menceritakan respon kepala sekolah saat tahu Gina dibully.

Tak membela, katanya kepala sekolah malah memilih mengeluarkan Gina dari sekolah karena mementingkan murid lainnya.

"Katanya dia (Gina) merasa dibully. Tiba-tiba dipulangin aja sama guru di sekolah," kata Misna. 

"Ngomong katanya Gina dibully di sekolahan. Terus kata kepala sekolahnya, daripada milih murid satu, yang lainnya bubar, ya udah Gina dikeluarin," sambungnya.

Kini Gina tak lagi bersekolah dan tampak murung dalam kesehariannya.

Diakui Misna, ia terpaksa menjadi tukang rongsok demi menafkahi enam anaknya.

"Suaminya udah enggak ada, di Medan udah. Anak semua ada enam. Yang satu udah kerja, yang lain enggak kerja," akui Misna.

"Aku masyarakat pak, makan aja susah, kadang dua hari tiga hari enggak makan. Dapat sebulan buat sewa rumah. Dapat cuma Rp600 ribu, sisanya buat beli beras 5 kilo sisanya habis, bayar sewa rumah Rp300 ribu, utang di warung enggak ada," sambungnya.

Kata Pihak Sekolah soal Pembullyan dan Isu Dikeluarkan

Atas isu perundungan yang dialami Gina akhirnya ditanggapi pihak sekolah.

Wakil Kepala SMPN 13 Bandar Lampung, Abdul Rohman membantah Gina dikeluarkan dari sekolah.

Kata Abdul, pihak sekolah justru masih memantau Gina yang memilih tak lagi bersekolah.

Diungkap Abdul, Gina lah yang minder dan memutuskan untuk putus sekolah setelah tantenya meninggal dunia.

"Tidak ada pembullyan tersebut, mungkin karena anak itu minder dengan sendirinya. Setelah tantenya meninggal, kami lost kontak, dia (Gina) tidak masuk lagi ke sekolah," ujar Abdul Rohman.

Sementara itu, kepala sekolah ( kepsek) SMPN 13 Bandar Lampung, Amaroh mengurai perhatiannya untuk Gina.

Kata Amaroh, pihak sekolah bersedia membantu Gina agar bisa tetap memperoleh ijazah.

Caranya adalah dengan mengikuti program paket.

“Saya berharap Gina tetap sekolah. Saya bahkan akan membantu, walaupun dia belajar melalui program paket. Kami seluruh sivitas akademika berharap Gina memiliki masa depan yang lebih baik,” tegas Amaroh.

Perihal isu Gina dibully di sekolah, Amaroh membantahnya.

Diungkap Amaroh, justru keputusan untuk tidak bersekolah lagi itu dipilih Gina sendiri, bukan dikeluarkan dari sekolah.

"Awalnya Gina ingin pindah sekolah, kami baru tahu kemudian bahwa ia akhirnya putus sekolah," ujar Amaroh.

Lebih lanjut, Amaroh mengurai fakta soal Gina.

Dijelaskan Amaroh, Gina sudah empat tahun ketinggalan dalam pendidikannya.

Gina yang saat ini berusia 17 tahun seharusnya sudah duduk di bangku SMA, tapi belakangan justru putus sekolah di kelas VIII. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pilunya Nasib Gina Pelajar SMP Dibully Tapi Malah Dikeluarkan dari Sekolah, Kepsek Bongkar Faktanya

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)(TribunnewsBogor.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved