Berita Kendari

Daftar SD SMP Kendari Masuk Program GSMS 2025, Ada Tari hingga Fotografi, Cerita Siswa Hunting Foto

daftar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Kendari masuk program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2025.

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)
PAMERAN KARYA SENI - Kolase foto pelajar SD dan SMP di Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) menampilkan berbagai karya seni mulai dari tari, musik, hingga fotografi di Taman Budaya Kendari, Kamis (20/11/2025). Sekiranya ada 5 SD dan SMP di Kota Kendari masuk program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2025.(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah daftar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Kendari masuk program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2025.

GSMS merupakan program dari Kementerian Kebudayaan Indonesia yang menghadirkan seniman untuk mengajar seni dan budaya di sekolah.

Lima sekolah terpilih terdiri dari tiga SD dan dua SMP, yakni SDN 1 Kendari di Jalan Ir Soekarno Kelurahan Dapu-Dapura Kecamatan Kendari Barat, yang menampilkan seni tari tradisional.

Lalu SDN 6 Kendari di Jalan Bunggasi Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, dengan penampilan seni musik bambu.

SD Katolik Pelangi di Jalan By Pass Kemaraya Kecamatan Kendari Barat, menampilkan seni musik angklung.

Kemudian SMPN 1 Kendari Jalan Dr Sam Ratulangi, Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat mementaskan seni tari kreasi.

Serta SMPN 9 Kendari Jalan Sao Sao Lorong SMP 9 Kendari Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, menampilkan karya fotografi.

Baca juga: Rehabilitasi Sekolah di Sultra Capai 70 Persen, ASR Ingin Akses dan Kualitas Pendidikan Meningkat

Ratusan pelajar yang menjadi peserta GSMS itu tampil di Taman Budaya, Jalan Saosao, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Kamis (20/11/2025).

Jarak antar gedung pementasan dengan Kantor Balai Kota di Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga adalah 1,2 kilometer atau tiga menit berkendara.

Pelajar SMPN 9 Kendari, Risky Jaya Saputra adalah salah satu peserta yang menampilkan hasil foto dari telepon genggamnya.

Dia bilang, proses belajar fotografi ini berlangsung selama tiga bulan.

Bagian tersulit saat hunting foto yaitu mencari aktivitas masyarakat.

"Kalau tidak ada aktivitas masyarakat jadinya kurang menarik," kata murid laki-laki itu, mengenakan baju kaos bertuliskan GSMS Fotografi dan asal sekolahnya.

Direktur Pemberdayaan Nilai Budaya dan Fasilitasi Kekayaan Intelektual Kementerian Kebudayaan, Yayuk Sri Budi Rahayu menuturkan, kegiatan ini untuk menguatkan karakter peserta didik SD dan SMP.

Baca juga: Seribu Pelajar di Kendari Dapat Bantuan Seragam Sekolah dan Tas Baru saat Peringatan Sumpah Pemuda

"Supaya mengenal budaya lokal setempat kemudian ditunjukkan dalam ekspresi kebudayaan," tuturnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved