Berita Kendari
Agenda World Cleanup Day di Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Masyarakat Diajak Pilah Sampah
World Cleanup Day di Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) akan berlangsung, Sabtu 20 September 2025 mendatang.
Penulis: Apriliana Suriyanti | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - World Cleanup Day di Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) akan berlangsung, Sabtu 20 September 2025 mendatang.
Agenda tersebut dibahas dalam rapat persiapan di Ruang Samaturu, Kantor Balai Kota Kendari, Jalan Abdullah Silondae, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kendari, Erlis Sadya Kencana mengatakan, kegiatan ini tidak hanya melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Namun juga tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, forum anak, komunitas lingkungan, BUMN, dan BUMD.
"Kami harapkan ada sinergi antara kita untuk menyukseskan World Cleanup Day sebagaimana arahan dari Pak Menteri," katanya, Senin (15/9/2025).
World Cleanup Day merupakan aksi sosial global dalam mengajak masyarakat melakukan gerakan bersih-bersih.
Hari Bersih Sedunia ini diperingati 20 September setiap tahunnya guna mengurangi masalah sampah dan meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan.
Baca juga: Daftar Tarif Retribusi Sampah di Kendari Sulawesi Tenggara, Rumah Rp21 Ribu Sebulan Belum Berlaku
Kick Off World Cleanup Day di Ibu Kota Provinsi Sultra, rencananya dilaksanakan di Jalan Budi Utomo Baru, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wuawua, Kendari.
Berjarak 4 kilometer dari kantor balai kota dan dapat ditempuh selama delapan menit menggunakan motor ataupun mobil.
"Di situ banyak timbulan sampah liar, terutama di Jalan Budi Utomo Baru, Jalan Madusila, dan beberapa titik lainnya, ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama," jelasnya.
Meski demikian, pelaksanaan hari bersih-bersih tersebut akan berlangsung serentak di 65 kelurahan 11 kecamatan di Kota Kendari.
Dalam aksi bersih-bersih ini, masyarakat sekaligus diberikan edukasi soal pemilahan sampah.
Sehingga, sampah yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Puuwatu Kendari hanya tersisa residu saja.
"Minimal 50 persen dari produksi sampah bisa terpilah dengan baik di tiap daerah, ini juga menjadi salah satu penilaian adipura," ujar Erlis.
Dia menyebut, sampah dapat bernilai ekonomi melalui daur ulang, pengolahan menjadi produk baru, hingga pengelolaan sampah lewat sistem Bank Sampah. (*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)
Momen Murid SD SMP Ikut Bersihkan 2 Ton Sampah di Pantai Wale Konawe Utara Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Daftar Tarif Retribusi Sampah di Kendari Sulawesi Tenggara, Rumah Rp21 Ribu Sebulan Belum Berlaku |
![]() |
---|
Pemuda dan Aparat Kepolisian Bersihkan Sampah Pasca Unjuk Rasa di Area Kantor DPRD Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Warga Kendari Sulawesi Tenggara Buang Sampah Sembarangan Siap-siap Kena Denda Rp500 Ribu-Rp50 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.