TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan pemerintah harus memperbaiki infrastruktur jalan dan pengembangan teknologi di bidang pertanian untuk menurunkan angka kemiskinan di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti mengatakan, dari data BPS periode September 2022-Maret 2023, angka kemiskinan di Sulawesi Tenggara mencapai jumlah 321,53 ribu orang.
Jumlah warga yang berada di bawah garis kemiskinan terbanyak di wilayah pedesaan mencapai 241,64 orang, sedangkan warga miskin di kota berjumlah 79,89 orang.
Untuk indeks kedalaman kemiskinan juga semakin menurun Maret 2023.
"Indeks kedalaman kemiskinan di kota 1,08 persen dan wilayah masyarakat yang di pedesaan sebesar 1,96 persen," ucapnya, Selasa (5/12/2023).
Baca juga: BPS Sebut Jumlah Kemiskinan Sultra Masih Tinggi Capai 321,53 Orang Padahal Nilai Ekonomi Meningkat
Agnes menjelaskan semakin besar angka indeks kemiskinan di daerah tersebut, maka semakin besar pula jumlah warga miskin di wilayah itu.
Hal itu bisa menjadi kendala dan semakin mempersulit pemerintah setempat untuk mengurangi angka kemiskinan warganya, tentunya dengan biaya yang tak sedikit pula.
"Nah, penanganan warga miskin di daerah pedesaan itu upayanya dua kali lebih besar daripada di perkotaan," ujar Agnes Widiastuti.
Salah satu upaya yang harus dilakukan pemerintah daerah setempat seperti memperbaiki infrastruktur jalan yang digunakan masyarakat untuk menjual hasil panen ke wilayah perekonomian daerah.
Selain itu, adanya bantuan produksi pertanian juga bisa meningkatkan produksi tanaman mereka. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)