Detik-detik ricuh terekam dalam video yang viral di media sosial.
Dalam video durasi 44 detik yang diperoleh TribunnewsSultra.com misalkan, tampak seorang pemuda dipukul pemuda lainya.
Pada saat itu, polisi tampak mencoba melindungi pemuda tersebut.
Sebagian dari para pemuda yang terlibat ricuh terlihat memegang balok kayu.
Hal itu terlihat dari jelas dari video lainnya, berdurasi 13 detik.
Pemuda yang memegang balok kayu terlihat mengendarai sepada motor.
Ada juga yang berjalan kaki di jalan raya.
Ternyata, ricuh terjadi gegara pertandingan sepak bola.
Hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh seorang saksi yang berada di tempat kejadian perkara (TKP), Tri Wijayanto.
"Gegara turnamen bola di Pondidaha. Itu keributan antara supertor. Terjadi di Lorong Masjid," ujarnya kepada TribunnewsSultra.com, Rabu malam (7/6/2023).
Tri menjelaskan, terjadi insiden saat pertandingan antar kedua tersebut.
Saat itu, salah satu pemain tim Amesiu mengangkat kakinya hingga mengenai kepala pemain tim Pondidaha.
Aksi itu dinilai melanggar oleh tim Pondidaha.
Akan tetapi, wasit mengambil keputusan berbeda.
"Ada tadi anak Amesiu, diangkat kakinya, pas dikepalanya itu anak Pondidaha, bengkak kepalanya. Tapi wasit dia tidak kasih pelanggaran," kata Tri.
Baca tanpa iklan